Kekalahan Mengejutkan Madrid di Tangan Real Betis 1-2

Kekalahan Mengejutkan Madrid di Tangan Real Betis 1-2

Real Madrid harus merasakan kecewa dalam lanjutan Liga Spanyol setelah dikalahkan tuan rumah Real Betis dengan skor tipis 1-2. Pertandingan yang berlangsung di Estadio Benito Villamarin pada Minggu (2/3) dinihari WIB ini dimulai dengan semangat tinggi dari Madrid yang berhasil unggul cepat melalui gol Brahim Diaz.

Namun, Real Betis tidak tinggal diam. Johny Cardoso mencetak gol penyama kedudukan, memicu semangat comeback tim tuan rumah. Di babak kedua, Isco, yang merupakan mantan pemain Madrid, menghukum klubnya dengan gol penalti yang memastikan kemenangan bagi Real Betis.

Melewatkan Kesempatan Emas

Akibat hasil ini, Real Madrid gagal memanfaatkan kesempatan untuk meraih posisi puncak klasemen Liga Spanyol. Mereka tertahan di peringkat kedua dengan total 54 poin, sejajar dengan Barcelona di posisi teratas dan hanya unggul satu poin dari Atletico Madrid yang berada di urutan ketiga. Sementara itu, Real Betis naik ke peringkat enam dengan 38 poin.

Jalannya Pertandingan

Sejak awal laga, Real Madrid menunjukkan dominasi dalam penguasaan bola. Hanya dalam 10 menit pertama, tim berhasil mencetak gol pembuka. Umpan terobosan dari Antonio Ruediger diterima Kylian Mbappe yang kemudian mengirim umpan mendatar ke Ferland Mendy. Mendy dengan cerdas mengarahkan bola ke arah gawang yang langsung disambut oleh Brahim Diaz.

Real Betis sempat meminta penalti saat David Alaba jatuh menjatuhkan Johny Cardoso, namun pengadil pertandingan tidak mengabulkan permohonan tersebut. Momen berbahaya bagi Real Madrid kembali muncul ketika tendangan bebas Isco berhasil disapu Ruediger, tetapi bola yang dikuasai Jesus Rodriguez melambung tinggi di atas gawang.

Cardoso akhirnya membangkitkan harapan bagi Real Betis dengan golnya di menit ke-34, menyambut umpan sudut Isco dengan sebuah tandukan yang menggetarkan jala gawang Madrid. Pertandingan semakin seru saat kedua tim saling memperagakan permainan menyerang, namun sayangnya, bagi Madrid, hasil akhir tetap menjadi pelajaran pahit.