Wamenaker Beri Tanggapan Terkait PHK Tim Produksi ANTV

Jaminan Pekerja Terdampak PHK

Wakil Menteri Ketenagakerjaan, Immanuel Ebenezer, menegaskan bahwa pekerja yang mengalami Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) akan mendapatkan dukungan melalui program Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP) dari pemerintah. Pembicaraan ini muncul dalam konteks nasib buruh PT Sri Rejeki Isman (Sritex) yang akan menerima berbagai program jika terkena PHK. Noel, sapaan akrabnya, menekankan bahwa program ini tidak hanya berlaku untuk buruh Sritex, tetapi juga untuk pekerja media yang terancam PHK.

“Bukan hanya buruh Sritex, tetapi juga pekerja media yang terancam PHK, seperti ANTV dan NET TV,” ungkap Noel di Kemnaker, Jakarta Selatan, pada Senin (23/12/2024).

Situasi Terkini di Industri Media

Sebagai informasi, pada September 2023, NET TV mengumumkan PHK terhadap 30% karyawannya, sementara ANTV juga menghadapi isu serupa di unit produksinya. Noel meminta industri media untuk menghindari PHK, mengingat peran penting insan pers sebagai pilar kelima demokrasi yang dilindungi oleh undang-undang.

“Kami tidak hanya fokus pada buruh tekstil, tetapi juga pada rekan-rekan pekerja jurnalistik. Jika ada PHK di kantor mereka, silakan berkomunikasi dengan kami,” tambahnya.

Respons dari PT Intermedia Capital Tbk

Sebelumnya, PT Intermedia Capital Tbk (MDIA) memberikan klarifikasi mengenai isu PHK yang beredar di media sosial. PHK yang dilakukan MDIA mencakup seluruh pekerja di divisi produksi. Direktur MDIA, Arhya Winastu Satyagraha, menjelaskan bahwa efisiensi diperlukan akibat perubahan model bisnis.

“Dulu, banyak konten yang kami produksi sendiri, sehingga membutuhkan tim produksi yang besar. Namun saat ini, mayoritas konten ANTV merupakan program akuisisi, baik lokal maupun asing,” jelas Arhya dalam acara Public Expose MDIA di Bakrie Tower, Jakarta.

Arhya menambahkan bahwa MDIA akan terus mengevaluasi strategi di tengah perubahan arah model bisnis media. “Kami ingin memastikan bahwa karyawan kami memiliki fleksibilitas dalam bisnis digital,” ujarnya. Ia juga mengakui bahwa mengembalikan masa kejayaan ANTV bukanlah hal yang mudah dan akan terus melakukan evaluasi untuk bertahan di industri yang semakin kompetitif.