Tragedi Karnaval Sekolah: 35 Anak Meninggal Akibat Kerumunan Makanan Gratis
Tragedi Karnaval Sekolah: 35 Anak Meninggal Akibat Kerumunan Makanan Gratis

Tragedi Karnaval Sekolah: 35 Anak Meninggal Akibat Kerumunan Makanan Gratis

Tragedi Karnaval Sekolah: 35 Anak Meninggal Akibat Kerumunan Makanan Gratis

Tragedi Mengerikan di Karnaval Sekolah di Nigeria

Suatu hari yang seharusnya dipenuhi keceriaan berubah menjadi tragedi tak terbayangkan di acara karnaval sekolah di Nigeria. Di kompleks Sekolah Menengah Islam di Bashorun, pinggiran kota Ibadan, setidaknya 35 anak kehilangan nyawa mereka setelah terinjak-injak oleh keramaian ribuan pengunjung yang berusaha merebut makanan gratis pada Rabu, 18 Desember 2024.

Acara karnaval yang dipenuhi harapan ini diperkirakan dihadiri oleh sekitar 5.000 anak muda, semua tampak antusias untuk merayakan jelang Natal 2024 dengan berbagai hadiah menarik seperti beasiswa dan perolehan hadiah lainnya. Namun, kegembiraan yang diharapkan di lapangan sepak bola sekolah tersebut berubah menjadi kepanikan yang menyayat hati. Lokasi yang seharusnya dipenuhi tawa anak-anak kini dipenuhi sandal yang tertinggal, buku-buku robek, dan meja yang hancur.

Karnaval ini diselenggarakan oleh sebuah stasiun radio lokal dengan kolaborasi badan amal Women in Need of Guidance and Support, yang dipimpin oleh Ratu Naomi Silekunola Ogunwusi, mantan istri raja setempat Ooni of Ife. Mereka berencana untuk mendistribusikan 5.000 paket makanan kepada masyarakat yang datang, sebuah inisiatif yang sangat dinanti di tengah kesulitan ekonomi yang melanda. Banyak warga yang rela datang lebih awal, bahkan sebelum matahari terbit, dengan harapan bisa menjadi salah satu dari mereka yang beruntung.

Beberapa pengunjung bahkan memilih untuk menginap semalam agar termasuk dalam daftar 5.000 orang pertama yang akan masuk ke acara. Menurut Lanre Kadiri, koordinator zona Badan Penanggulangan Bencana Nigeria, antusiasme ini menyebabkan kerumunan yang tak terhindarkan. "Sebelum pukul 06.30, pengunjung sudah memenuhi area," jelas Kadiri.

Namun, harapan dan antusiasme itu seketika hancur saat banyak pengunjung yang tidak berhasil memasuki area acara mencoba untuk melompati barikade. Korban jiwa yang berjatuhan dalam kejadian ini menggambarkan betapa rentannya situasi dalam upaya mengakses kebutuhan dasar di tengah kesulitan ekonomi. Tragedi ini akan selalu diingat sebagai pengingat akan pentingnya keselamatan dalam setiap acara publik.

Comments

https://hitabatak.com/assets/images/user-avatar-s.jpg

0 comment

Write the first comment for this!