Pep Guardiola dan Tantangan Manchester City

Pep Guardiola selalu dikenal sebagai pelatih yang mampu membawa timnya finis di tiga besar liga. Namun, saat ini, Manchester City sedang berada di peringkat ketujuh. Mampukah mereka kembali bersaing ke posisi tiga besar, atau bisa jadi lebih buruk?

Karier pelatihan Guardiola dimulai di Barcelona pada musim 2008-2009, di mana ia dengan cepat membuktikan diri sebagai juru taktik hebat. Di tiga musim pertamanya, ia berhasil membawa Barca meraih gelar La Liga secara beruntun. Posisi terendahnya adalah finis sebagai runner up pada musim 2011/2012.

Setelah masa kejayaan di Barcelona, Guardiola melanjutkan kariernya di Bayern Munich. Di sana, ia berhasil meraih hat-trick gelar Bundesliga. Pada musim 2016/2017, Guardiola menjabat sebagai manajer Manchester City dan membawa timnya finis di posisi ketiga. Sejak saat itu, perjalanan The Citizens semakin gemilang dengan dua gelar Liga Inggris berturut-turut pada musim 2017-2018 dan 2018-2019. Mereka bahkan berhasil menjadi juara selama empat musim beruntun setelah itu.

Namun, pada musim 2024/2025, situasi berbalik. Manchester City saat ini terpuruk di peringkat ketujuh dengan 27 poin dari 17 pertandingan, terpaut 12 poin dari Liverpool yang berada di puncak klasemen. Yang lebih mengkhawatirkan, Liverpool masih punya satu laga tersisa untuk dimainkan. City harus waspada terhadap kejaran tiga tim di bawahnya: Newcastle, Fulham, dan Brighton, yang memiliki selisih poin tidak lebih dari tiga.

Cideranya Rodri, belum pulihnya Kevin De Bruyne, dan inkonsistensi Erling Haaland menjadi faktor yang berkontribusi terhadap penampilan tidak meyakinkan Manchester City sejauh ini. Mereka telah mengalami enam kekalahan di Liga Inggris, angka yang lebih tinggi dibandingkan musim-musim sebelumnya.

Akan kah Pep Guardiola mampu membawa Manchester City kembali ke jalur kemenangan dan finis di tiga besar? Atau justru nasib tim akan semakin terpuruk? Waktu akan menjadi penentu.