views
Kisah Eks Kondektur Jadi Penipu Dokter di Liga 1 dan Timnas U-19
Elwizan Aminudin, yang akrab disapa Amin, menjadi topik hangat di kalangan pecinta sepakbola Indonesia pada awal tahun 2024. Dia ditangkap oleh jajaran Polresta Sleman setelah menyamar sebagai dokter dan menjalani karier di beberapa klub serta Tim Nasional (Timnas) kelompok umur Indonesia. Kasus ini mengejutkan banyak orang, terutama karena Elwizan ternyata adalah seorang dokter gadungan yang melanggar hukum dan telah buron selama dua tahun.
Pada bulan Mei 2024, Elwizan dijatuhi vonis penjara selama 2 tahun dan 6 bulan. Sejarah dalam dunia olahraga dan penipuan ini telah menjadi perbincangan hangat di masyarakat, mengungkapkan sisi gelap yang terkadang tersembunyi di balik prestasi.
Status Elwizan sebagai dokter mulai dipertanyakan setelah sebuah akun kardiolog mengangkat isu tersebut. Nama Elwizan tidak terdaftar dalam aplikasi Konsili Kedokteran Indonesia (KKI), yang menimbulkan pertanyaan besar mengenai kredibilitasnya. Andy Wardhana Putra, Direktur Utama PTT PSS, menegaskan bahwa Amin telah meninggalkan tim selama beberapa pekan sebelum kabar penipuan ini mencuat. Pada tanggal 1 Desember 2021, Elwizan mengajukan pengunduran diri secara verbal dengan alasan menjaga ibunya yang sedang kritis.
Tak lama setelah pengunduran dirinya, pada 3 Desember 2021, Direktur Operasional PSS, Hempri Suyatna, melaporkan kasus ini ke Polresta Sleman. Ia mengumpulkan bukti berupa kontrak kerja dan dokumen verifikasi ijazah dari Universitas Syiah Kuala Aceh yang dimiliki Elwizan. Kasus ini bukan hanya mengguncang dunia sepakbola, tetapi juga memberikan pelajaran berharga tentang pentingnya integritas dan kejujuran dalam profesi medis dan olahraga.
Comments
0 comment