views
Flick: Mengungkap Fakta Mengejutkan di Balik Kinerja Buruknya

Harapan Baru di Barcelona: Hansi Flick
Ketika Barcelona mengumumkan penunjukan Hansi Flick sebagai pelatih baru musim ini, banyak yang berharap akan ada perubahan signifikan. Namun, sejauh ini, Flick belum menunjukkan performa yang lebih baik dibandingkan pendahulunya, Xavi Hernandez.
Flick diharapkan dapat menggantikan Xavi, yang dianggap gagal membawa Barcelona berprestasi di musim lalu, meskipun Xavi berhasil meraih gelar juara LaLiga pada musim sebelumnya. Awalnya, kedatangan Flick memberikan harapan baru, terutama saat Barcelona tampil mengesankan di LaLiga, menduduki puncak klasemen dari pekan pertama hingga pekan ke-15.
Para pemain bintang seperti Robert Lewandowski, Raphinha, dan Lamine Yamal menunjukkan performa yang memukau. Namun, dalam tujuh pertandingan terakhir di liga, Barcelona mengalami penurunan drastis. Mereka hanya meraih satu kemenangan, satu hasil imbang, dan menderita empat kekalahan, termasuk dua kekalahan beruntun. Akibatnya, Barcelona kini terperosok ke posisi ketiga klasemen dengan 38 poin dari 19 laga, tergeser oleh Atletico Madrid dan Real Madrid.
Menariknya, total poin tersebut sama dengan yang diraih Xavi pada musim lalu, di mana ia berhasil memenangkan laga ke-19. Di bawah kepemimpinan Flick, Barcelona juga mencatatkan rekor buruk dengan tiga kekalahan kandang berturut-turut untuk pertama kalinya. Lebih parahnya, Barcelona sudah kalah lima kali musim ini, lebih banyak dibandingkan yang dialami Xavi pada musim lalu. Secara statistik, Flick menjadi pelatih dengan performa terburuk dibandingkan pendahulunya.
Rasio kekalahan Flick mencapai 26,3 persen (5 dari 19 laga), lebih buruk dibandingkan Xavi (15 persen), Ronald Koeman (21 persen), dan Quique Setien (16 persen). Dengan status beberapa pemain yang masih belum jelas di paruh kedua musim ini, tantangan bagi Flick semakin berat.
LaLiga akan libur hampir sebulan sebelum kembali bergulir pada 18 Januari. Ini menjadi kesempatan bagi Flick untuk meraih trofi pertamanya saat Barcelona bertanding di Piala Super Spanyol, meski harus menghadapi Athletic Bilbao di semifinal pada 8 Januari. Akankah Hansi Flick mampu membangkitkan Barcelona dan mengembalikan kejayaannya?
Comments
0 comment