views
Pesona Idealisme Pesepakbola dalam Novel Sunda Bentang Lapang

Sepak Bola dan Kisah Persahabatan dalam 'Bentang Lapang'
Sepak bola yang ideal selalu menjadi impian banyak penggemar. Di antara syarat sistematikanya, adalah pertandingan yang dilakukan dengan sportifitas tinggi, tanpa ada praktik curang yang merusak esensi permainan. Namun, sejarah mencatat bahwa praktik menyogok demi kemenangan telah ada sejak lama, seperti yang diangkat dalam roman berbahasa Sunda berjudul 'Bentang Lapang' karya Rahmatullah Ading Affandie, atau biasa disingkat RAF.
Pertama kali diterbitkan pada tahun 1981, roman ini kembali hadir dengan cetakan ketiga pada 2020 oleh Kiblat Buku Utama. Kisah ini berfokus pada Basri, seorang bintang sepak bola yang sedang berada di puncak kariernya. Namun, pamornya mulai pudar akibat kehadiran Kadir, pemain muda yang berbakat dan sangat menjanjikan. Meskipun keduanya berada dalam satu klub, sebuah kecelakaan tragis menimpa Kadir dan mengubah segalanya.
Kecelakaan yang menyebabkan Kadir mengalami cedera mengakibatkan Basri merasa terperosok dalam rasa bersalah yang mendalam. Seiring waktu, Basri bersama istrinya, Entin, merawat Kadir dengan penuh kasih, bahkan menganggapnya seperti anak sendiri. Kadir, seorang anak yang mengidolakan Basri, berusaha untuk bangkit dalam dunia sepak bola dan menggapai impian sebagai pesepakbola handal.
Dengan dukungan Basri, Kadir berlatih keras dan menunjukkan kemajuan pesat, hingga akhirnya mencuri perhatian publik dan menggeser nama Basri dari papan berita. Ketika Kadir muncul sebagai 'Bintang Lapangan' baru, Basri merasakan campur aduk antara kebanggaan dan kecemburuan.
Dalam sebuah pertandingan yang penting, Kadir terjerumus dalam skandal sogok menyogok yang merusak reputasi mereka. Sekalipun disidang oleh pelatih dan Basri, Kadir tidak hanya harus menghadapi konsekuensi dari lembaga sepak bola, tetapi juga datang dari 'ibu' angkatnya, Entin, yang melarangnya datang ke rumah selama sebulan.
Melalui kisah ini, 'Bentang Lapang' tidak hanya menyajikan drama seputar sepak bola, tetapi juga menyoroti hubungan kompleks antara harapan, cita-cita, dan persahabatan yang terjalin di dalamnya. Sebuah pengingat bahwa dalam harapan untuk mencapai kesuksesan, selalu ada tantangan yang harus kita hadapi.
Comments
0 comment