Formula E Jakarta: Menyambut Ronde ke-13 dengan Semangat Baru

Setiap negara memiliki karakteristik unik saat menggelar balapan Formula E, dan Jakarta tidak terkecuali. Sebagai tuan rumah untuk ketiga kalinya, Jakarta akan menjadi lokasi ronde ke-13 untuk musim 11 Formula E tahun 2024/2025. Balapan mobil listrik ini dijadwalkan berlangsung pada 21 Juni 2025 di Sirkuit Jakarta International E-Prix Circuit (JIEC) Ancol, Jakarta Utara.

Gemma Roura, Project Director Formula E Operations (FEO), mengungkapkan apa yang membuat Formula E di Jakarta begitu istimewa. "Penggemar di Indonesia adalah yang terbaik di dunia," ujarnya saat ditanya tentang keunikan balapan ini.

Salah satu hal menarik dari musim 2024/2025 adalah penggunaan mesin Gen 3 Evo terbaru, yang memungkinkan mobil berakselerasi dari 0 hingga 60 mph hanya dalam 1,82 detik. Generasi mobil ini bahkan diklaim lebih cepat dibandingkan mobil Formula 1.

Namun, Jakarta juga memiliki tantangan tersendiri bagi para pebalap, terutama cuaca panas yang menyengat. "Tantangan terbesar di sini adalah cuaca, sangat panas untuk para pebalap," kata Gemma. Untuk mengatasi hal ini, mereka menyediakan kolam renang kecil dengan air dingin. "Setiap akhir sesi, pebalap tidak berenang, tetapi seperti mandi untuk mendinginkan tubuh," tambahnya.

Gemma juga menyatakan bahwa akan sangat menarik jika balapan di Jakarta bisa diadakan pada malam hari. "Cuaca selalu menjadi tantangan, tapi siapa tahu di masa depan kita bisa balapan malam hari. Itu akan sangat keren," ujarnya.

Deni Rifky Purwana, Direktur Proyek Jakarta E-Prix 2025, menambahkan bahwa balapan satu ronde dinilai lebih optimal. "Target penonton akan ditambah dari sebelumnya sekitar 16 ribu menjadi 20 ribu. Kami juga akan memperbesar venue untuk menampung lebih banyak penonton," jelas Deni.

Data dari FIA Formula E menunjukkan bahwa balapan Jakarta pada Juni 2022 merupakan yang pertama di Asia sejak 2019 dan menjadi balapan domestik dengan jumlah penonton terbanyak dalam sejarah kejuaraan Formula E, dengan total kumulatif 27,6 juta penonton di Indonesia. Setahun kemudian, jumlah penggemar tumbuh menjadi 27 juta.