Dampak Positif BRI Liga 1 bagi Ekonomi Desa Adat Buruan
Dampak Positif BRI Liga 1 bagi Ekonomi Desa Adat Buruan

Dampak Positif BRI Liga 1 bagi Ekonomi Desa Adat Buruan

Dampak Positif BRI Liga 1 bagi Ekonomi Desa Adat Buruan

Dampak Positif BRI Liga 1 bagi Desa Adat Buruan

Bendesa Adat Buruan, I Wayan Arsa, merasakan dampak positif yang signifikan dari bergulirnya BRI Liga 1. Stadion Kapten I Wayan Dipta, yang menjadi kandang Bali United, terletak di Desa Adat Buruan, Gianyar, Bali, dan memberikan pemasukan tambahan bagi desa tersebut.

Desa Adat Buruan mencatat sebanyak 85 pedagang makanan dan minuman yang berjualan di Stadion Wayan Dipta. "Itu belum termasuk penjual merchandise di sekitar stadion," ungkap Arsa. Sejak pertengahan 2023, desa ini mendapatkan kesempatan untuk mengelola pedagang UMKM yang berjualan di sekitar stadion, atas permintaan Bali United. Para pedagang diharapkan menjual produk makanan dan minuman yang menjadi sponsor klub sepakbola yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sejak 2019.

Arsa menjelaskan bahwa manajemen klub mengingatkan agar pedagang tidak menjual produk dari kompetitor. Setiap pedagang membayar Rp 125 ribu untuk berjualan, dan desa memberikan satu dus air mineral kepada mereka. Para pedagang biasanya membuka lapak saat Bali United bermain di kandang.

Namun, tidak semua pedagang berjualan setiap kali Bali United menjamu klub lain. Mereka cenderung memantau penjualan tiket sebelum memutuskan untuk berjualan. "Jika tiket terjual banyak, maka UMKM yang berjualan juga akan banyak," jelas Arsa.

Penghasilan para pedagang sangat bergantung pada jumlah suporter yang hadir. Semakin banyak Semeton Dewata, suporter Bali United, yang datang, semakin tinggi pula penghasilan mereka. Desa Adat Buruan mendapatkan pemasukan sekitar Rp 500 ribu setiap kali Bali United bermain di kandang, dan jumlah ini bisa meningkat seiring bertambahnya pedagang yang berjualan.

Pemasukan tersebut digunakan untuk membiayai upacara adat seperti Tawur Agung Kesanga dan Galungan, sehingga dapat meringankan iuran warga desa. Arsa berharap BRI Liga 1 dapat terus berlanjut dan permainan Bali United semakin baik, sehingga jumlah suporter yang menonton di stadion juga meningkat.

Bali United adalah salah satu klub yang berlaga di BRI Liga 1 2024/2025. "Kami berharap BRI Liga 1, Bali United, dan suporternya tetap eksis," tambah Arsa.

Salah satu pedagang, Made Sarini, bersama suaminya Budiarsa, menjual makanan dan minuman setiap kali Bali United bermain di kandang. Mereka menawarkan berbagai produk, termasuk rokok, nasi campur, dan kopi. "Kami hanya berjualan saat Bali United main di kandang," kata Sarini.

Penghasilan mereka bervariasi tergantung pada jumlah suporter yang hadir. Misalnya, mereka memperoleh Rp 1,2 juta saat Bali United menjamu Persebaya Surabaya. Sarini berharap BRI Liga 1 dapat terus berlanjut, karena mereka mengandalkan pendapatan dari berjualan di stadion meskipun hasilnya tidak selalu stabil.

Media Officer Bali United, Alexander Mahaputra, menekankan bahwa BRI Liga 1 dapat menggerakkan ekonomi pedagang di sekitar Stadion Kapten I Wayan Dipta. "Harapannya, BRI Liga 1 dapat terus berjalan untuk perkembangan ekonomi dan keberlanjutan sepakbola," ujarnya.

Wakil Direktur Utama BRI, Catur Budi Harto, menyebutkan bahwa penyelenggaraan BRI Liga 1 berpotensi menciptakan perputaran uang sekitar Rp 10,42 triliun, dengan nilai tambah ekonomi sebesar Rp 5,93 triliun. Selain itu, terdapat tambahan pendapatan rumah tangga pekerja sebesar Rp 2,27 triliun dan potensi pendapatan pajak tidak langsung bagi pemerintah sebesar Rp 866 miliar, serta penciptaan kesempatan kerja untuk sekitar 45 ribu orang.

"Berdasarkan hasil riset, kami proyeksikan kompetisi BRI Liga 1 musim 2024-2025 akan memberikan dampak positif secara ekonomi bagi stakeholder utama, menghidupkan mata rantai ekonomi kerakyatan, dan meningkatkan pendapatan pelaku UMKM," jelas Catur.

Comments

https://hitabatak.com/assets/images/user-avatar-s.jpg

0 comment

Write the first comment for this!