Pelajari strategi jitu dan inovasi McDonald's yang membuat bisnisnya tumbuh pesat dan mendominasi pasar global dengan konsistensi dan adaptasi yang cerdas.
Rahasia Sukses Bisnis McD yang Melejit di Seluruh Dunia
7
views

Rahasia Sukses Bisnis McD yang Melejit di Seluruh Dunia

Rahasia Sukses Bisnis McD yang Melejit di Seluruh Dunia

McDonald's: Lebih dari Sekadar Makanan Cepat Saji

Siapa yang tidak mengenal McDonald's? Waralaba makanan cepat saji ini tidak hanya terkenal karena burger dan kentang gorengnya yang menggugah selera, tetapi juga karena strategi bisnis yang sangat cerdas. Kesuksesan McDonald's lebih dari sekadar menu andalan; ini juga terletak pada kepemilikan propertinya yang luas.

Dari laporan DK1250, kita tahu bahwa McDonald's memiliki banyak properti yang disewakan kepada para pemegang waralaba. Strategi ini telah menjadi sumber penghasilan yang sangat menguntungkan, dengan margin operasional sebesar 45 persen pada tahun 2024. Keuntungan besar McDonald's terletak pada biaya sewa dan royalti yang diterima dari pemegang waralaba. Pada tahun 2023, nilai properti yang dimiliki McDonald's mencapai US$ 27 miliar, atau sekitar Rp 443,5 triliun.

Dengan membangun jaringan properti yang kuat, restoran McDonald's pun menjadi bagian yang tak terpisahkan dari banyak kota di seluruh dunia. Rencananya pada tahun 2027, McDonald's akan memperluas jaringannya dari 43 ribu lokasi menjadi lebih dari 50 ribu lokasi, meningkatkan visibilitas dan aksesibilitas bagi pelanggan.

Lokasi restoran yang strategis, dekat dengan banyak pejalan kaki, membantu para pemegang waralaba untuk meningkatkan kekayaan pribadi dan bisnis. Tak heran jika aliran pendapatan McDonald's, melalui sistem waralaba dan real estate, menawarkan stabilitas yang lebih baik dibandingkan perusahaan teknologi besar seperti Apple dan Tesla. Namun, model bisnis ini juga memiliki ketergantungan pada sewa dari para pemegang waralaba.

Untuk membuka restoran McDonald's, para pemegang waralaba perlu melakukan investasi awal yang cukup signifikan, antara US$ 1 juta hingga US$ 2,2 juta (sekitar Rp 16,4 miliar hingga Rp 36,1 miliar). Selain itu, biaya waralaba sekitar US$ 45 ribu (sekitar Rp 739,2 juta) belum termasuk biaya sewa yang bervariasi tergantung pada lokasi dan penjualan.

Namun, tingginya tarif sewa bisa menjadi tantangan bagi pemegang waralaba, potensi untuk membatasi profitabilitas mereka. Para kritikus berpendapat bahwa model ini dapat mengurangi insentif untuk inovasi di tingkat pemegang waralaba.

Punya Pertanyaan tentang Properti?

Kami siap membantu! Jika Anda memiliki pertanyaan mengenai rumah, tanah, atau properti lainnya, jangan ragu untuk menghubungi kami. Pertanyaan bisa terkait hukum, konstruksi, jual beli, pembiayaan, hingga masalah interior dan eksterior. Klik di sini untuk mengajukan pertanyaan Anda.


You may also like

Comments

https://hitabatak.com/assets/images/user-avatar-s.jpg

0 comment

Write the first comment for this!