19
views
views
Seorang pria berusia 33 tahun asal Jepang, Shuraf Ishida, menarik perhatian publik dengan gaya hidupnya yang unik: berpindah-pindah rumah. Dalam lima tahun terakhir, ia telah tidur di lebih dari 500 rumah. Keputusan berani Ishida untuk berhenti bekerja dan menjual semua harta bendanya pada usia 28 tahun membawanya pada petualangan nomaden yang tak terduga. Dengan hanya membawa barang-barang esensial dalam ranselnya, ia menjelajahi Jepang sambil mengandalkan tabungannya.
Ishida memiliki cara yang menarik untuk mendapatkan tempat tinggal tanpa mengeluarkan uang sepeser pun. Setiap hari, ia berdiri di tempat ramai dengan membawa tanda bertuliskan "Izinkan Saya Menginap Malam Ini!" Metode ini ternyata efektif, dan banyak orang, terutama mereka yang merasa kesepian, bersedia menampungnya. Meskipun keramaian di stasiun kereta sering kali mengelilinginya, ia hampir selalu menemukan seseorang yang mau membiarkannya menginap. Beberapa orang bahkan menganggapnya sebagai teman setelah berbagi cerita dan rahasia selama beberapa malam.
"Ini menyenangkan, seperti melempar tali pancing dan menunggu ikan," ungkap Ishida. Baginya, pengalaman ini adalah tentang mendengarkan kisah hidup orang lain, seolah-olah membaca novel yang berbeda setiap malam. Para pemilik rumah pun menikmati kehadirannya sebagai teman bicara, meskipun Ishida tidak merasa berutang budi kepada mereka. "Mungkin kedengarannya arogan, tapi aku hanya ingin bersenang-senang sedikit," tambahnya.
Dulu seorang yang pemalu, Ishida menemukan semangatnya untuk berkeliling dunia setelah berkunjung ke Taiwan dan bertemu dengan orang-orang yang menyuguhinya makanan lezat. Setelah lulus, ia bekerja di sebuah perusahaan Jepang dengan tujuan menabung untuk perjalanan, namun akhirnya memilih untuk berhenti dan menjalani hidup yang lebih bebas meskipun tabungannya menipis.
Kisahnya menuai beragam reaksi di media sosial, dengan beberapa orang mengkritiknya karena dianggap mengandalkan kebaikan orang lain. Namun, para pemilik rumah yang menyambutnya merasa kehadirannya sangat berharga. Lebih dari 90% dari mereka adalah pria lajang yang merasa kesepian, dan Ishida memberikan mereka pelarian dari kesunyian.
"Saat saya merasa terpuruk, menghabiskan uang atau minum tidak produktif. Bersama Ishida, saya merasa lebih baik. Saya hanya meminjamkan rumah saya, dan itu sepadan," kata seorang wanita berusia 20-an. Kisah Shuraf Ishida pun viral di Jepang, menarik perhatian banyak orang yang ingin menyambutnya di rumah mereka dan media yang ingin mewawancarainya. Meski kini terkenal, Ishida tetap berkomitmen untuk tidur di rumah orang asing, dengan harapan dapat mengunjungi kembali banyak tempat yang pernah ia tinggali, meskipun jadwalnya semakin padat.
Ishida memiliki cara yang menarik untuk mendapatkan tempat tinggal tanpa mengeluarkan uang sepeser pun. Setiap hari, ia berdiri di tempat ramai dengan membawa tanda bertuliskan "Izinkan Saya Menginap Malam Ini!" Metode ini ternyata efektif, dan banyak orang, terutama mereka yang merasa kesepian, bersedia menampungnya. Meskipun keramaian di stasiun kereta sering kali mengelilinginya, ia hampir selalu menemukan seseorang yang mau membiarkannya menginap. Beberapa orang bahkan menganggapnya sebagai teman setelah berbagi cerita dan rahasia selama beberapa malam.
"Ini menyenangkan, seperti melempar tali pancing dan menunggu ikan," ungkap Ishida. Baginya, pengalaman ini adalah tentang mendengarkan kisah hidup orang lain, seolah-olah membaca novel yang berbeda setiap malam. Para pemilik rumah pun menikmati kehadirannya sebagai teman bicara, meskipun Ishida tidak merasa berutang budi kepada mereka. "Mungkin kedengarannya arogan, tapi aku hanya ingin bersenang-senang sedikit," tambahnya.
Dulu seorang yang pemalu, Ishida menemukan semangatnya untuk berkeliling dunia setelah berkunjung ke Taiwan dan bertemu dengan orang-orang yang menyuguhinya makanan lezat. Setelah lulus, ia bekerja di sebuah perusahaan Jepang dengan tujuan menabung untuk perjalanan, namun akhirnya memilih untuk berhenti dan menjalani hidup yang lebih bebas meskipun tabungannya menipis.
Kisahnya menuai beragam reaksi di media sosial, dengan beberapa orang mengkritiknya karena dianggap mengandalkan kebaikan orang lain. Namun, para pemilik rumah yang menyambutnya merasa kehadirannya sangat berharga. Lebih dari 90% dari mereka adalah pria lajang yang merasa kesepian, dan Ishida memberikan mereka pelarian dari kesunyian.
"Saat saya merasa terpuruk, menghabiskan uang atau minum tidak produktif. Bersama Ishida, saya merasa lebih baik. Saya hanya meminjamkan rumah saya, dan itu sepadan," kata seorang wanita berusia 20-an. Kisah Shuraf Ishida pun viral di Jepang, menarik perhatian banyak orang yang ingin menyambutnya di rumah mereka dan media yang ingin mewawancarainya. Meski kini terkenal, Ishida tetap berkomitmen untuk tidur di rumah orang asing, dengan harapan dapat mengunjungi kembali banyak tempat yang pernah ia tinggali, meskipun jadwalnya semakin padat.
Comments
0 comment