views
Konflik Sengketa Warisan antara Ratna Sarumpaet dan Cucu yang Memanas

Konflik Warisan Keluarga Seniman: Ratna Sarumpaet dan Cucunya
Konflik antara seniman teater dan aktivis, Ratna Sarumpaet, dan cucunya, Husin Kamal, kini menjadi sorotan publik. Perseteruan ini berawal dari masalah warisan yang melibatkan laporan Husin terhadap neneknya di Bareskrim Polri, terkait dugaan penggelapan warisan.
Husin Kamal melaporkan Ratna Sarumpaet dengan nomor laporan LP/B/371/X/2024/SPKT/Bareskrim Polri pada 16 Oktober 2024. Laporan tersebut berkaitan dengan dugaan penggelapan harta waris dari Ahmad Fahmy, suami Ratna dan ayah kandung dari aktris Atiqah Hasiholan, yang seharusnya diberikan kepada Muhammad Iqbal, ayah Husin. Dalam hal ini, Ratna berperan sebagai wali dan pengampu bagi Muhammad Iqbal.
Pada 4 Februari 2025, Ratna Sarumpaet menjalani pemeriksaan di Bareskrim Polri selama sembilan jam, didampingi oleh kuasa hukumnya, Insank Nasrudin. Dalam wawancara dengan media, Ratna membantah tuduhan penggelapan tersebut. "Aku tidak menggelapkan apa-apa, apalagi aku serumah dengan anakku sendiri. Cucuku yang melaporkan saya menyadari bahwa harta yang dia persoalkan itu bukan miliknya, melainkan milik Iqbal, bapaknya," ungkap Ratna.
Kasus ini masih berlanjut, dan pihak Ratna sedang mengumpulkan bukti tambahan untuk membantah laporan dari Husin Kamal. Ratna menegaskan bahwa dia tidak mungkin tega menggelapkan harta dari anak kandungnya sendiri dan menambahkan bahwa Iqbal masih hidup, sehingga anak-anak Iqbal belum memiliki hak atas warisan yang diklaim oleh Husin.
Secara hukum, Husin Kamal saat ini diampu oleh Ratna Sarumpaet, karena ayahnya, Muhammad Iqbal, dianggap tidak cakap hukum akibat mengidap skizofrenia. Dalam pernyataannya, Husin berharap masalah ini segera diselesaikan. Meskipun laporan baru diajukan tahun lalu, dia mengaku bahwa konflik keluarga ini telah berlangsung sejak 2012.
Husin juga mengungkapkan perasaannya tentang penelantaran dan membuka peluang untuk mediasi, dengan syarat tertentu. "Jika ingin mediasi, kami memiliki beberapa tuntutan, di antaranya menghapus pengampuan terhadap Iqbal Al Hady, karena itu yang menjadi sumber masalah. Saya terbuka untuk mediasi dan sudah beberapa kali menyampaikan hal ini di media," jelasnya.
Husin Kamal juga berharap dapat bertemu dengan ayahnya, yang sudah 13 tahun tidak ia temui.
Comments
0 comment