Perkembangan Sepak Bola Indonesia di Mata Bojan Hodak

Pelatih Persib Bandung, Bojan Hodak, berbagi pandangannya tentang kemajuan sepak bola di Indonesia. Ia percaya bahwa negara ini kini berada di jalur yang menjanjikan untuk meningkatkan prestasinya di kancah dunia. Saat ini, Timnas Indonesia tengah berjuang dalam kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia, dengan harapan meraih kesempatan lolos ke putaran keempat dan meraih tiket untuk tampil di ajang terbesar sepak bola global.

Bukan hanya tim senior, Timnas kelompok umur Indonesia juga menunjukkan tanda-tanda menjanjikan di Asia. Timnas U-17 yang dilatih oleh Nova Arianto baru-baru ini berhasil mengamankan tiket Piala Dunia U-17 di Qatar 2025, meskipun perjalanan mereka harus terhenti di perempat final Piala Asia U-17 setelah menghadapi kekalahan dari Korea Utara U-17 dengan skor 0-6.

“Setelah Erick Thohir mengambil alih, dia berkomitmen untuk berinvestasi besar demi kemajuan sepak bola di negara ini,” ungkap Bojan saat berbincang dengan wartawan pada Selasa (15/4/2025). Meskipun ada kritik terhadap keputusan untuk memanggil pemain diaspora, menurutnya, hal itu sesuai dengan aturan FIFA dan tidak salah dalam konteks pengembangan sepak bola Indonesia.

“Banyak yang mengeluh tentang pemain-pemain yang berasal dari Belanda, tetapi mereka semua memiliki darah Indonesia. Ini merupakan praktik yang diakui oleh FIFA, jadi tidak ada yang salah,” tuturnya.

Namun, Bojan juga menekankan pentingnya fokus pada pengembangan pemain muda sebagai langkah vital untuk masa depan timnas. “Indonesia harus mengutamakan pengembangan pemain muda. Ini adalah tantangan yang dihadapi seluruh Asia, bukan hanya Indonesia,” tegas pelatih asal Kroasia ini.

PSSI saat ini memiliki proyek Elite Pro Academy (EPA) yang menjadi sistem kompetisi bagi pemain muda, namun Bojan menganggap bahwa EPA perlu ditingkatkan. “Kroasia, meskipun hanya memiliki sekitar 4 juta penduduk, dapat melaju ke final Piala Dunia 2018. Setiap klub di Kroasia wajib memiliki program pengembangan pemain muda,” jelasnya.

“Tidak ada klub sepak bola yang bisa berdiri tanpa program pengembangan. Inilah yang menjadi kunci dari munculnya banyak pemain berkualitas. Jadi, meski EPA adalah langkah yang baik, harus ada rencana yang lebih terstruktur dan peningkatan berkelanjutan,” tambah Bojan.