views
Hakim Batalkan Praperadilan, Pemilik Apotek Terjerat Kasus 'Obat Setelan' tetap Tersangka

Hakim tunggal Pengadilan Negeri Serang, Bony Daniel, menolak permohonan praperadilan yang diajukan oleh Lucky Mulyawan Martono, yang menjadi tersangka dalam kasus pemilik apotek yang terlibat dalam praktik ilegal menjual 'obat setelan'. Dalam putusannya yang dibacakan pada Senin, 17 Februari 2025, hakim menegaskan bahwa penetapan tersangka oleh Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Serang, Banten, adalah sah.
"Kami menolak permohonan praperadilan pemohon Lucky Mulyawan Martono secara keseluruhan," ujar hakim Bony di Pengadilan Negeri Serang, Jalan Serang-Pandeglang.
Dalam pertimbangannya, hakim menyatakan bahwa argumen pemohon yang mengklaim penyegelan oleh BBPOM harus disertai klarifikasi terlebih dahulu terbukti tidak berdasar. BBPOM telah memiliki izin pengadilan untuk melakukan penggeledahan dan penyegelan.
"Oleh karena itu, dalil tersebut tidak dapat diterima dan harus ditolak," tegasnya. Selain itu, hakim juga menganggap argumen tentang penyalahgunaan wewenang dan motif balas dendam dianggap subjektif dan tidak relevan dalam proses praperadilan ini.
Pihak BBPOM sebelumnya telah menetapkan Lucky Mulyawan Martono sebagai tersangka pada 20 Januari lalu. Ia merupakan Direktur PT Amal Bikin Sukses dan pengelola jaringan apotek di Cilegon, Banten. Kepala BBPOM Serang, Mozaza Sirait, mengungkapkan bahwa Lucky dituduh menjual obat tanpa resep dokter, yang merupakan pelanggaran hukum serius.
Comments
0 comment