views
Aksi Heroik Wanita Berakhir Dengan Kue Basi yang Mengecewakan

Seorang wanita dengan niat baik ingin membantu melariskan dagangan seorang penjual kue di bazar Ramadan. Namun, saat mencicipi kue yang dibeli, ia mendapati bahwa kue tersebut ternyata basi. Bazar Ramadan memang menjadi kesempatan emas bagi para penjual makanan untuk meraih keuntungan, karena banyak pelanggan yang berburu takjil sambil ngabuburit.
Meski demikian, tidak semua dagangan laku terjual. Keberuntungan menjadi faktor penentu, dan ada juga penjual yang mengalami sepi pembeli. Melihat situasi tersebut, beberapa pelanggan berinisiatif untuk membantu, seperti yang dilakukan wanita ini. Sayangnya, dagangan yang diborongnya justru mengecewakan.
Dalam sebuah unggahan di media sosial, wanita ini menceritakan pengalamannya saat berkunjung ke bazar Ramadan di Malaysia untuk mencari makanan buka puasa. Ia singgah di gerai milik seorang pria tua yang tampak sepi pengunjung dan masih memiliki banyak kue yang belum terjual. Dengan niat baik, ia membeli empat jenis kue dengan harga terjangkau, sekitar RM 2 (sekitar Rp 7 ribuan).
Awalnya, wanita ini berasumsi bahwa kue yang dijual oleh orang tua pasti enak. Namun, saat berbuka puasa dan mencicipi kue tersebut, ia menyadari ada yang tidak beres. "Saat berbuka, saya makan kue dia. Pantas tidak ada pelanggan yang beli," ungkapnya.
Keempat jenis kue yang dibeli, seperti kue ketayap, kue limas, popia, dan kue gelang, ternyata tidak memenuhi harapannya. Kue dadar gulungnya hanya diisi dengan ampas kelapa, sementara kue limas dan lumpia juga memiliki isian yang basi. Kue gelangnya pun terasa sangat keras.
Setelah mengalami kekecewaan ini, wanita tersebut berencana untuk kembali ke gerai dan memberi tahu penjual tentang kualitas kue yang dijual. Ia beranggapan bahwa mungkin penjual tersebut tidak menyadari bahwa rasa dan kualitas produknya kurang baik, sehingga gerainya sepi pembeli.
Unggahan ini pun memicu beragam komentar dari netizen. Banyak yang menyarankan agar wanita tersebut memberi tahu penjual dengan cara yang sopan, agar ia bisa memperbaiki resep dan kualitas jualannya. Namun, ada juga yang merasa situasi ini serba salah. Beberapa netizen khawatir jika penjual tidak terbiasa menerima kritik, sementara yang lain berpendapat bahwa mungkin penjual tersebut menjual kue yang sudah tidak layak konsumsi.
Beberapa netizen bahkan menyarankan agar teguran disampaikan secara tidak langsung, misalnya melalui surat, jika wanita tersebut merasa tidak berani menegur secara langsung.
Comments
0 comment