hitabatak.com/Toba Samosir. Anggota DPRD Toba Samosir melakukan reses pertama dari Dapil 3 mencakup Kecamatan Porsea, Parmaksian, Narumonda dan Pintu Pohan Meranti di kantor Camat Parmaksian pada Senin, 3 Januari 2020.
Suasana reses mendadak heboh sebab sejumlah pelajar berpakaian sekolah dengan atribut SMP Negeri 1 Parmaksian tiba-tiba masuk dengan membawa poster yang berisi tuntutan.
Dilansir dari laman Tagar, sambil membentangkan poster para pelajar berdiri di hadapan para anggota DPRD.
Salah satu isi tuntutan para pelajar yang dituliskan dalam poster tersebut adalah “Jangan Katakan Ibuku Lonte”, hal ini pun menarik perhatian.
namun tuntutan mereka bukan ditunjukkan kepada anggota DPRD melainkan kepada Kepala sekolah SMP Negeri 1 Parmaksian yang dinilai sangat arogan dan kerap menyampaikan kata-kata yang tidak sopan.
Selain itu para pelajar melakukan aksi tersebut juga karena beberapa hal lain, yakni kepala sekolah tidak memberikan baju olah raga kepada beberapa siswa kelas 7 meski pembayaran telah lunas.
Menanggapi aksi tersebut, salah satu perwakilan anggota DPRD Toba Samosir dari daerah pemilihan domisili sekolah tersebut Fauzi Sirait mengatakan bahwa saat ini apa yang menjadi aspirasi dan tuntutan para siswa sudah diterima oleh DPRD Toba Samosir.
“Kita minta kepada pemerintah dalam hal ini Dinas Pendidikan Toba Samosir agar segera mengambil sikap untuk kasus ini,” ujarnya usai menggelar reses.