hitabatak.com/Pematang Siantar. Delegasi Indonesia asal Kota Pematangsiantar yang menjadi peserta dalam kegiatan internasional Global GOALS Summit 2020 Fawer Full Fander Sihite menunaikan janjinya untuk menceritakan Danau Toba ke forum akbar tersebut seperti diberitakan oleh hitabatak sebelumnya.
Acara Global GOALS Summit 2020 berlangsung di Hotel Sunway Putra, Kuala Lumpur 23-25 Januari 2020.
Fawer di hadapan peserta Global GOALS Summit 2020 yang diikuti 100 pemuda dari 35 negara ini memaparkan kondisi Danau Toba dan upaya gencar yang dilakukan pemerintah Indonesia untuk pengembangannya, sehingga diharapkan menjadi salah satu destinasi pariwisata di Indonesia.
Dilansir dari laman Sindo, Fawer mengaku heran kepada pemerintah Indonesia terkesan membiarkan perusahaan-perusahaan besar mencemari Danau Toba.
Fawer juga menyampaikan masih belum mampunya pemerintah RI merealisasikan zerro Keramba Jaring Apung (KJA) di kawasan Danau Toba hingga saat ini.
Selain itu beberapa perusahaan berdiri di Kawasan Danau Toba diduga melakukan pencemaran di Danau Toba seperti PT JAPFA, PT Aquafarm dan PT Alegrindo, dan belum mampu ditertibkan pemerintah.
Hal ini menunjukkan bahwa belum adanya upaya untuk melakukan merehabilitasi pencemaran yang terjadi dan masih dilakukan oleh perusahaan-perusahaan besar padahal anggaran yang sudah digelontorkan memcapai triliunan rupiah untuk pembangunan infrastruktur di kawasan Danau Toba
Lebih lanjut Fawer melanjutkan bahwa apa yang sudah disampaikan oleh Fawer didalam forum tersebut mendapatkan berbagai tanggapan yang beragam, salah satunya peserta dari Bangladesh.
“Para delegasi Global GOALS Summit 2020 menyampaikan tanggapannya seperti dari Bangladesh mengaku heran mengapa pemerintah RI masih membiarkan pencemaran Danau Toba oleh perusahaan-perusahaan besar,” kata Fawer pada Selasa (28/1/2020).
Nantinya apa yang sudah didapatkan dari acara Global GOALS Summit 2020 ini, akan Fawer sampaikan secara tertulis kepada Presiden RI Joko Widodo, salah satunya mengenai pencemaran Danau Toba.