Deliserdang – Tim advokasi lintas agama yang terdiri dari Huria Kristen Indonesia (HKI), Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Pematangsiantar-Simalungun, Gerakan Pemuda (GP) Ansor Pematangsiantar, Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Pematangsiantar, Muslimat NU bersama dengan Posko HKI Peduli Covid-19 dan United Evangelical Mission (UEM) berikan bantuan sembako kepada Pesantren Al Hidayah Deliserdang pada Kamis (11/6).
Bantuan yang diberikan berupa mie instan, beras, minyak goreng, teh celup, serta beberapa sembako lainnya. Selain sembako, Tim Advokasi Lintas Agama bersama Posko HKI Peduli Covid-19 dan UEM juga memberikan bibit pohon mangga.
Pondok pesantren yang didukung oleh Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) ini didirikan pada tahun 2015 oleh seorang mantan pelaku teroris bernama Khairul Ghazali alias Abu Ahmad Yasin, yang sempat divonis enam tahun atas tindak pidana perampokan Bank CIMB Niaga pada Agustus 2010.
Pendirian Pondok Pesantren ini merupakan keinginan kuat Ghazali untuk memutus mata rantai paham radikal. Saat ini sebanyak 70 orang anak yang menjadi anak asuh di pesantren tersebut merupakan anak-anak mantan teroris.
“Sebagai orang yang pernah ambil bagian dalam kegiatan terorisme, saya meyakini bahwa sudah menjadi tanggungjawab untuk meluruskan kembali pemahaman yang salah terkait dengan penafsiran ajaran agama yang selama ini saya kerjakan,” ungkap Uztad Gazali.
Lebih lanjut Uztad Gazali setelah dirinya bertobat, dia membuka pesantren ini sebagai tempat mendidik anak-anak dari mantan teroris agar tidak salah pemahaman dan tidak salah melangkah.
“Melihat banyaknya anak-anak eks teroris yang tidak sekolah atau putus sekolah bahkan menjadi buruh anak, tentunya ini membahayakan karena mereka bisa jadi mengikuti jejak langkah orang tuanya yang salah,” ungkap Ghazali.
Pesantren Al Hidayah melalui Uztad Gazali menyampaikan ucapan terimakasih atas bantuan yang telah diberikan.
Ditempat yang sama, pimpinan HKI melalui Sekjed HKI menyampaikan harapan agar kedepannya dapat membangun kerjasama yang baik.
“Bantuan yang kami berikan tidaklah seberapa, kami berharap bantuan ini dapat meringankan beban bapak selaku pengasuh di pesantren ini. Kedepan, hendaknya kita boleh membangun kerjasama yang baik seputar isu-isu kemanusiaan dan deradikalisasi,” tambah Sekjend HKI, Pdt. Dr. Batara Sihombing, M.Th.
Dikatakannya, pemberian bantuan ini melambangkan bahwa kehidupan adalah anugerah yang harus dihargai. Oleh karena itu, menjadi penting untuk saling berbagi dalam menghargai kehidupan ini.
Hadir ditempat tersebut adalah perwakilan dari tim advokasi lintas agama turut hadir Pdt. Beresman Nahampum (Kadep Diakonia HKI), May Luther Dewanto Sianga (Ketua GMKI Pematangsiantar-Simalungun), Ridwan Akbar Pulungan (Ketua GP Ansor Pematangsiantar), dan Liharman Sipayung (Ketua PMKRI Pematangsiantar).
Setelah pemberian bantuan, dilanjutkan dengan penanaman pohon secara simbolis di lokasi pesantren Al Hidayah. (rls)

Penanaman pohon secara simbolik (foto:ist)