Wall Street Bervariasi, Nasdaq dan S&P 500 Cetak Rekor Berturut-turut
Bursa saham Amerika Serikat (AS) Wall Street ditutup bervariasi pada perdagangan Kamis (13/6). #bisnisupdate #update #bisnis #text
Ilustrasi Wall Street. Foto: Shutterstock
Ilustrasi Wall Street. Foto: Shutterstock

Bursa saham Amerika Serikat (AS) Wall Street ditutup bervariasi pada perdagangan Kamis (13/6). Nasdaq dan S&P 500 mencatat rekor penutupan tertinggi keempat berturut-turut.

Imbal hasil Treasury AS menyentuh level terendah sejak awal April seiring investor rekonsiliasi data inflasi yang lebih rendah dari perkiraan dengan ekspektasi penurunan suku bunga dari Federal Reserve.

Dikutip dari Reuters, Jumat (14/6), Dow Jones Industrial Average turun 65,17 poin atau 0,17 persen menjadi 38.647,04. S&P 500 naik 12,71 poin atau 0,23 persen menjadi 5.433,74 dan Nasdaq Composite bertambah 59,12 poin atau 0,34 persen pada 17.667,56.

Dow sedikit melemah pada penutupan perdagangan. Dolar menguat terhadap sejumlah mata uang dunia karena sikap hawkish The Fed dan kemungkinan perang tarif Eropa-Tiongkok menyebabkan saham Eropa melemah tajam.

Data Departemen Tenaga Kerja menunjukkan harga produsen jauh lebih rendah dari perkiraan analis, turun 0,2 persen pada bulan Mei secara bulanan sedangkan secara tahunan naik 2,2 persen yoy, atau 20 basis poin di atas target inflasi tahunan The Fed sebesar 2 persen.

Dalam laporan lain, klaim pengangguran awal menyentuh level tertinggi dalam 10 bulan. Data tersebut menyusul laporan CPI yang lebih dingin dari perkiraan pada hari Rabu dan dot plot yang direvisi The Fed, yang menurunkan ekspektasi penurunan suku bunga tahun ini.

“Setelah kenaikan yang solid, pasar mengambil jeda setelah berita besar kemarin dna itu bukan hal yang buruk,” ujar Ryan Detrick, kepala strategi pasar di Carson Group di Omaha, Nebraska.

“Kami menyebutnya ketenangan setelah badai. Kami mengkonsolidasikan beberapa kemajuan besar yang kami lihat pada paruh pertama bulan Juni”.

Meskipun The Fed merevisi dot plot yang hawkish, ekspektasi bahwa bank sentral AS menerapkan penurunan suku bunga pertamanya segera setelah bulan September terus meningkat.

Pasar keuangan sekarang melihat kemungkinan 60,5 persen penurunan suku bunga target dana Fed sebesar 25 basis poin pada bulan September, menurut alat FedWatch CME.

“The Fed mungkin berbicara sedikit hawkish, tapi mereka juga bergantung pada data,” tambah Detrick.

“Dan dengan data PPI hari ini juga menunjukkan perbaikan. Pasar mengambil opini bahwa The Fed mungkin akan segera mengubah kebijakannya yang agak hawkish dengan terus membaiknya data inflasi,” tambahnya.

https://kumparan.com/kumparanbisnis/wall-street-bervariasi-nasdaq-dan-sandp-500-cetak-rekor-berturut-turut-22vvIESBIEg

What's your reaction?

Comments

https://www.hitabatak.com/assets/images/user-avatar-s.jpg

0 comment

Write the first comment for this!

Facebook Conversations