Unusa Jadi Tuan Rumah Kampanye Cegah Wasting di Jawa Timur
Oleh BASRA (Berita Anak Surabaya)
Rektor Unusa Prof Achmad Jazidie saat membuka acara kampanye cegah wasting di Jatim, Rabu (15/5). Foto: Masruroh/Basra
Rektor Unusa Prof Achmad Jazidie saat membuka acara kampanye cegah wasting di Jatim, Rabu (15/5). Foto: Masruroh/Basra

Untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap bahaya gizi buruk atau wasting, Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) berkolaborasi dengan Unicef dan Pemerintah Provinsi Jawa Timur serta melibatkan Fatayat organisasi wanita berbasis agama, menggelar roadshow cegah wasting dan stunting dengan menghadirkan sebanyak 101 Ning dari Fatayat NU Jatim, Rabu (15/5).

Rektor Unusa Achmad Jazidie bersyukur atas kepercayaan yang telah diberikan, sehingga Unusa menjadi tempat berkumpulnya 101 Ning untuk mengkampanyekan pencegahan wasting dan stunting.

“Unusa satu himpunan atau satu rumpun dengan ning-ning yang kali ini dilibatkan dalam penanganan bebas wasting, supaya tidak stunting,” ujar Prof Jazidie saat ditemui Basra disela acara.

Prof Jazidie menuturkan, pihaknya berkomitmen menangani gizi buruk bersama Unicef untuk memastikan masa depan Indonesia yang sehat.

Unusa Jadi Tuan Rumah Kampanye Cegah Wasting di Jawa Timur

Menurutnya, ada dua pendekatan yang bisa dilakukan untuk mencegah stunting. Pertama, pendekatan sensitif yang menjadi urusan tim kesehatan dan gizi. Kedua, pendekatan spesifik yang melibatkan banyak peran, mulai dari perguruan tinggi, organisasi wanita atau remaja, hingga perangkat desa.

“Kalau kita tidak bisa mengatasi stunting di Republik ini, kita semua mengalami dosa konstitusi. Karena janji konstitusi itu mencerdaskan kehidupan bangsa. Dan anak-anak kita, yang mengidap stunting itu mengalami hambatan buat kecerdasan,” tandasnya.

Sementara itu dalam kesempatan yang sama, Kepala Kantor Unicef Perwakilan Indonesia untuk Wilayah Jawa Tubagus Arie Rukmantara mengatakan, roadshow ini juga bertujuan untuk meningkatkan partisipasi aktif anggota masyarakat, khususnya dari organisasi berbasis agama untuk berperan aktif dalam deteksi dini dan rujukan tepat waktu bagi anak-anak yang menderita wasting.

”Unicef percaya slogan anak-anak muda terkini, colabs or collapse, berkolaborasi atau gagal. Kolaborasi lintas sektor, termasuk dengan organisasi berbasis agama dan organisasi wanita sangat penting untuk cegah dan deteksi dini wasting, salah satu bentuk kekurangan gizi pada anak balita yang sangat berbahaya,” jelas Arie.

Arie melanjutkan, kolaborasi dengan organisasi berbasis agama penting dilakukan, karena menjadi salah satu instrumen bagus untuk memberikan edukasi kepada masyarakat agar lebih mudah diterima dan dilakukan.

“Kerja sama ini penting untuk mendekatkan diri pada populasi muda, untuk menjadi promotor edukator wasting sebelum stunting,” tukasnya.

https://kumparan.com/beritaanaksurabaya/unusa-jadi-tuan-rumah-kampanye-cegah-wasting-di-jawa-timur-22kDoAKC1CC

What's your reaction?

Comments

https://www.hitabatak.com/assets/images/user-avatar-s.jpg

0 comment

Write the first comment for this!

Facebook Conversations