Suasana di Sekitar Ka'bah saat Jutaan Jemaah Haji Kumpul di Arafah

Hari Arafah 9 Zulhijah 1445 H telah tiba, Sabtu (15/6). Jutaan jemaah haji 2024 berkumpul di padang Arafah untuk melaksanakan wukuf (berdiam diri) mulai siang waktu setempat. Haji adalah Arafah. Tidak sah haji tanpa wukuf di Arafah.

Hal ini membuat suasana di sekitar Ka’bah di Masjidil Haram — sekitar 25-31 km dari Arafah, lengang. Kondisi ini dimanfaatkan oleh kaum wanita penduduk Makkah untuk melakukan tawaf maupun umrah.

Kaum wanita lokal berlomba-lomba ke Masjidil Haram pada hari Arafah merupakan tradisi yang terjadi sejak dulu. Tradisi itu dinamakan Yawn Khullaif atau Hari Lowong/Kosong. Ada juga yang menyebutnya sebagai Hari Wanita.

Kaum wanita seharian bisa menikmati Ka’bah dan Masjidil Haram dengan leluasa bersama keluarga dan karib kerabat. Tak ada kepadatan ataupun desak-desakan seperti masa puncak ziarah.

Menurut sejarah Yawn Khullaif, kaum pria Makkah nyaris tak terlihat karena mereka sibuk memandu para jemaah haji di luar Makkah (Arafah, Muzdalifah, Mina). Menurut tradisi kala itu, melayani tamu Allah tanpa motif ekonomi adalah kehormatan bagi mereka.

Kebiasaan wanita mengunjungi Masjidil Haram saat lengang pada Hari Lowong yang berlangsung sejak berabad-abad lalu itu menjadi kebiasaan hingga kini.

Tak cuma wanita Makkah, mereka yang dari luar Kota Suci juga memanfaatkan Hari Lowong untuk beribadah di Masjidil Haram dan menjadi pengalaman tak terlupakan. Menikmati Baitullah dalam suasana lapang adalah suatu kemewahan.

Hari ini, selain para wanita yang memakai abaya hitam, juga terlihat petugas Masjidil Haram yang memanfaatkan suasana sepi Baitullah dengan beribadah. Situasi Masjidil Haram ini terpantau 24 jam lewat akun YouTube pemerintah Arab Saudi, @qurantvsa.

Terlihat antrean kecil yang tertib untuk mencium Hajar Aswad. Mencium batu dari surga itu bukan perkara mudah saat jemaah haji nanti kembali ke Masjidil Haram untuk melaksanakan tawaf Ifadah setelah melaksanakan wukuf di Arafah.