Sohibul Masih Berharap PDIP Mau Koalisi dengan PKS di Jakarta: Jadi Nilai Tambah

PKS kembali mengambil keputusan mengejutkan di Pilkada DKI Jakarta 2024. Kini, mereka sudah memantapkan niat mengusung duet Anies Baswedan-Sohibul Iman bertarung di Pilkada Jakarta.

Komunikasi dengan partai lain pun mulai dijajaki oleh PKS, di antaranya adalah NasDem.

Namun, ada partai lain seperti misalnya PDIP, yang sempat santer dikabarkan membuka peluang mendukung Anies di Pilkada DKI Jakarta.

Sohibul Iman pun menyambut positif jika PDIP bergabung untuk mengusung dirinya bersama Anies Baswedan.

"Itu, sih, jelas [memberi nilai tambah untuk Anies-Sohibul]. Tapi, kan, pertanyaannya apakah mungkin PDIP mau ikut, kalau komunikasi tentu komunikasi antara pimpinan partai, kalau saya tidak ditugaskan," katanya saat ditemui di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Selasa (25/6).

Mantan Presiden PKS itu pun mengaku siap jika ditugaskan partainya untuk menjalin komunikasi dengan PDIP.

"Sudah pasti kader mau disuruh apa saja, boleh," ujar Sohibul.

Sebelumnya, Presiden PKS Ahmad Syaikhu mengaku partainya terbuka jika PDIP ingin berkoalisi untuk mengusung duet Anies-Sohibul.

"Iya, sangat mungkin [mengajak PDIP], kalau kita tadi akan mengajak berbagai partai juga yang lain untuk mengusung pasangan ini," ucap Syaikhu saat ditemui di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Selasa (25/6).

Namun, Syaikhu menuturkan bahwa komunikasi secara resmi belum dijalin antara kedua partai.

"Secara resmi saya belum [komunikasi dengan PDIP]," pungkas dia.

Eks Wakil Wali Kota Bekasi ini menuturkan, keputusan menduetkan Anies-Sohibul sudah dicermati dan dipertimbangkan dengan matang. Termasuk hitung-hitungan kursi di DPRD. PKS meski jawara di Jakarta, tetap tidak bisa mengusung sendiri dan harus koalisi.

"PKS menyadari tidak bisa sendirian mengusung calon di Pilkada karena jumlah kursi kita yang dimiliki belum memenuhi syarat untuk mencalonkan sendiri, baru 18 [kursi] dari syarat pencalonan 22 [kursi]," imbuh Syaikhu.

PKS memang merupakan partai pemenang pada Pemilu 2024 lalu di DKI Jakarta. PKS mampu memperoleh 18 kursi di DPRD DKI Jakarta. Namun, jumlah itu masih kurang untuk mengusung calonnya sendiri.

Di Jakarta, jumlah kursi DPRD-nya sebanyak 106 kursi. Jika merujuk pada UU Pilkada, dibutuhkan 20 persen kursi DPRD (sekurang-kurangnya lebih dari 21 kursi) untuk mengusung cagub-cawagub di DKI Jakarta.