Riuh di Komisi I DPR saat Wamenhan Selip Lidah Sebut Pemerintahan Jokowi-Gibran
Riuh di Komisi I DPR saat Wamenhan Selip Lidah Sebut Pemerintahan 'Jokowi-Gibran' #newsupdate #news
Rapat Komisi I DPR bersama Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto dan KSAD Maruli Simanjuntak di Gedung DPR RI, Jakarta, Kamis (6/6/2024). Foto: Paulina Herasmaranindar/kumparan
Rapat Komisi I DPR bersama Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto dan KSAD Maruli Simanjuntak di Gedung DPR RI, Jakarta, Kamis (6/6/2024). Foto: Paulina Herasmaranindar/kumparan

Ada momen menarik dalam rapat kerja komisi I DPR dengan Kementerian Pertahanan, Kementerian Keuangan, dan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto membahas Surat Menteri Pertahanan perihal Persetujuan Penerimaan Hibah Alpalhankam dari dan/ke Luar Negeri dan Persetujuan Penerimaan Hibah Alpalhankam dari Luar Negeri.

Dalam rapat itu, Wamenhan Muhammad Herindra selip lidah menyebut pemerintahan Jokowi-Gibran — yang merupakan ayah dan anak.

Wamenhan Muhammad Herindra. Foto: Humas Kemenhan
Wamenhan Muhammad Herindra. Foto: Humas Kemenhan

Awalnya, Herindra hendak menjawab pertanyaan anggota Komisi I DPR Nurul Arifin yang meminta penjelasan soal pengalihan anggaran USD 105 juta untuk pembelian kapal Frigate European Multi-Mission atau Fremm dari Italia.

Herindra menjelaskan anggaran itu dipakai untuk membeli dua buah kapal Fremm.

Kementerian Pertahanan Republik Indonesia (Kemhan RI) telah resmi menandatangani kontrak pengadaan dua unit kapal fregat sejenis FREMM (Frigate European Multi-Mission). Foto: Dok Kementrian Pertahanan
Kementerian Pertahanan Republik Indonesia (Kemhan RI) telah resmi menandatangani kontrak pengadaan dua unit kapal fregat sejenis FREMM (Frigate European Multi-Mission). Foto: Dok Kementrian Pertahanan

"Jadi anggaran yang 105 juta dolar, sekarang sudah dialihkan untuk pembelian kapal Fremm, itu 2 buah, yang harganya 1 buahnya 300 juta dolar. Jadi waktu itu karena masih ada kekurangan anggaran, jadi anggaran untuk ini kita alihkan ke pembelian Fremm baru dari Italia. Itu harganya 600 juta dolar satunya. Karena sudah perlengkapan dan sangat modern," kata Herindra di dalam rapat kerja dengan komisi I DPR, Kamis (6/6).

Rapat Komisi I DPR bersama Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto dan KSAD Maruli Simanjuntak di Gedung DPR RI, Jakarta, Kamis (6/6/2024). Foto: Paulina Herasmaranindar/kumparan
Rapat Komisi I DPR bersama Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto dan KSAD Maruli Simanjuntak di Gedung DPR RI, Jakarta, Kamis (6/6/2024). Foto: Paulina Herasmaranindar/kumparan

Kemudian, barulah Herindra selip lidah saat menjelaskan bahwa pembelian alutsista akan menjadi salah satu fokus utama dalam pemerintahan selanjutnya. Dia menyebut pemerintahan Jokowi-Gibran, seharusnya Prabowo-Gibran.

"Kemudian bagaimana yang nanti ini? Untuk yang anggaran untuk perbaikan yang baru ini, Pak Menhan sudah bicara nanti akan dukung pada pemerintahan Jokowi-Gibran berikutnya. Pasti itu," ucapnya yang disambut riuh anggota Komisi I DPR.

"Sori, Prabowo-Gibran ha-ha-ha. Prabowo-Gibran. Saking semangatnya ini. Prabowo-Gibran. Jadi Angkatan Laut enggak usah khawatir, bahwa nanti akan didukung pada Renstra berikutnya. Tadi saking semangatnya Bu," ujar Herindra pada pemimpin raker, Meutya.

Menanggapi itu, Ketua Komisi I DPR Meutya Hafid pun berkelakar bahwa tak ada maksud lain dari pernyataan Herindra soal pemerintahan Jokowi-Gibran.

"Ha-ha, tolong yang di atas media jangan dibesar-besarkan. Itu hanya faktor semangat," tutur Meutya, politikus Golkar.

https://kumparan.com/kumparannews/riuh-di-komisi-i-dpr-saat-wamenhan-selip-lidah-sebut-pemerintahan-jokowi-gibran-22srejL9X8V

What's your reaction?

Comments

https://www.hitabatak.com/assets/images/user-avatar-s.jpg

0 comment

Write the first comment for this!

Facebook Conversations