PTBA Raup Laba Bersih Rp 790,94 M di Kuartal I 2024, Turun 31,98 Persen

PT Bukit Asam Tbk (PTBA) membukukan laba bersih senilai Rp 790,94 miliar pada kuartal I 2024. Berdasarkan laporan keuangan, laba bersih tersebut atau turun 31,98 persen yoy dibandingkan kuartal I 2023 senilai Rp 1,16 triliun.

Penurunan laba bersih tersebut disebabkan pendapatan yang menyusut 5,49 persen yoy menjadi Rp 9,4 triliun. Pencapaian laba bersih didorong kinerja operasional perseroan sepanjang kuartal I 2024.

“Total produksi batu bara PTBA pada kuartal I 2024 mencapai 7,3 juta ton, tumbuh 7 persen dibanding periode yang sama tahun 2023 yakni sebanyak 6,8 juta ton,” ujar Corporate Secretary Bukit Asam Niko Chandra dalam keterangan resmi, dikutip Rabu (1/5).

Kenaikan produksi ini seiring dengan kenaikan volume penjualan batu bara sebesar 10 persen menjadi 9,7 juta ton. Perseroan mencatat penjualan ekspor PTBA sebesar 3,8 juta ton atau naik 4 persen dibanding periode yang sama tahun 2023.

Terdapat peningkatan ekspor ke sejumlah negara, di antaranya India, Korea Selatan, Thailand, Vietnam, Malaysia. Sementara realisasi Domestic Market Obligation (DMO) tercatat sebesar 5,9 juta ton atau tumbuh 14 persen secara tahunan.

Adapun realisasi angkutan batu bara melalui jalur kereta api pada Januari-Maret 2024 mencapai 8,4 juta ton atau meningkat 9 persen dibanding periode yang sama tahun 2023.

Meski sempat terdampak robohnya girder pada proyek pembangunan jalan layang Bantaian pada Maret lalu, angkutan batu bara melalui jalur kereta api tetap dapat mencapai target.

“Tantangan bagi Perseroan di tahun ini, di antaranya adalah koreksi harga batu bara dan fluktuasi pasar. Rata-rata indeks harga batu bara ICI-3 terkoreksi sekitar 21 persen secara tahunan dari USD 100,44 per ton pada Januari-Maret 2023 menjadi USD 78,9 per ton,” kata Niko.

Sedangkan rata-rata indeks harga batu bara Newcastle terkoreksi 49 persen secara tahunan menjadi USD 125,76 per ton. Dengan begitu, PTBA terus berupaya memaksimalkan potensi pasar di dalam negeri serta peluang ekspor untuk mempertahankan kinerja baik

Di tahun 2024, PT Bukit Asam melakukan perencanaan dengan mencermati perkembangan pasar terkini dan mengantisipasi berbagai faktor yang dinamis. PTBA menargetkan produksi batu bara sebesar 41,3 juta ton, penjualan 43,1 juta ton, serta angkutan 33,7 juta ton.

“Selain itu, perseroan berharap agar pembentukan Mitra Instansi Pengelola (MIP) dapat segera terealisasi dan memberikan dampak baik bagi kinerja keuangan PTBA,” kata Niko.