PIS Bakal Pakai Kapal Ramah Lingkungan Demi Tekan Emisi Karbon
Pertamina International Shipping atau PIS berupaya menekan emisi karbon. #bisnisupdate #update #bisnis #text
Direktur Utama PT Pertamina International Shipping (PIS) Yoki Firnandi dalam  Executive Lunch Session: Navigating The Asean's Logistic Landscape: Overcoming Complexity for Success, Rabu (6/9/2023). Foto: Ghinaa Rahmatika/kumparan
Direktur Utama PT Pertamina International Shipping (PIS) Yoki Firnandi dalam Executive Lunch Session: Navigating The Asean's Logistic Landscape: Overcoming Complexity for Success, Rabu (6/9/2023). Foto: Ghinaa Rahmatika/kumparan

Direktur Utama PT Pertamina International Shipping (PIS), Yoki Firnandi, mengakui salah satu penyumbang emisi terbesar berasal dari operasional kapal saat ini. Untuk itu, PIS menerapkan kebijakan dekarbonisasi di sejumlah lini bisnis dan operasional perusahaan untuk menekan emisi karbon.

“Dan kami menyadari penyumbang emisi terbesar berasal dari operasional shift yang kami operasikan saat ini. Jadi rencananya kami akan tetap melakukan apa yang kami lakukan, tapi mengelola emisi yang dihasilkan dan kami coba menggunakan bahan bakar yang lebih ramah lingkungan,” ujar Yoki dalam Executive Lunch Session: Navigating The Asean’s Logistic Landscape: Overcoming Complexity for Sucesss di Hotel Fairmont, Rabu (6/9).

Yoki menegaskan, bahan bakar yang digunakan dalam operasi kapal milik PIS seperti biofuel dan mengadopsi teknologi baru untuk menghasilkan emisi yang lebih sedikit. Tak hanya itu, Pertamina International Shipping akan berinvestasi pada kapal yang ramah lingkungan.

“Kita berinvestasi pada kapal yang lebih ramah lingkungan untuk menghasilkan kapal yang modern. Jenis kapalnya yang konsumsi bahan bakar 30 persen lebih sedikit dan dapat menggunakan bahan bakar jenis baru seperti LNG,” kata Yoki.

Kapal LNG Pertamina International Shipping (PIS).  Foto: Dok PIS
Kapal LNG Pertamina International Shipping (PIS). Foto: Dok PIS

PIS juga bekerja sama dengan PT Pelindo (Persero) membangun Terminal BBM ramah lingkungan, yakni Jakarta Integrated Green Terminal (JIGT) di kawasan Kalibaru, Tanjung Priok, Jakarta Utara.

“Terminal hijau di wilayah Jakarta untuk mendukung permintaan masa depan di Jakarta dan juga untuk memfasilitasi segala jenis energi, karena kami yakin ini adalah tren ke depan dan inilah kami memulai tren ini,” tutur Yoki.

Yoki melihat Asia Tenggara sebagai wilayah yang berkembang cepat dan perkembangan logistiknya di kawasan ditopang oleh Indonesia. Selain itu, permintaan minyak dunia tahun ini sudah melebihi permintaan pada saat 2019.

“Dan juga ada tuntutan bagaimana aktivitas ini bisa dilakukan dengan sejalan dengan cita-cita menurunkan emisi, transisi energi dll. jadi tetap melaksanakan bisnis kita tapi bagaimana bisa mengurangi carbon footprint dari aktivitas kita,” terang Yoki.

Inisiatif jangka menengah hingga jangka panjang yang diadopsi PIS adalah dengan membangun atau membeli kapal berbahan bakar lebih ramah lingkungan dan mengangkut komoditas energi hijau. Seperti kapal berbahan bakar LPG, LNG, green ammonia, green hydrogen, biofuel dual fuel vessel.

“Tahun ini PIS sudah mengakuisisi kapal VLGC berbahan bakar LPG dual fuel, bernama Pertamina Gas Amaryllis. Pertamina Gas Amaryllis merupakan salah satu kapal pengangkut gas terbesar di dunia, yang juga menjadi kapal pertama bertenaga dual fuel LPG di Pertamina dan Indonesia," tutur Yoki.

https://kumparan.com/kumparanbisnis/pis-bakal-pakai-kapal-ramah-lingkungan-demi-tekan-emisi-karbon-218XUGpAT37

What's your reaction?

Comments

https://www.hitabatak.com/assets/images/user-avatar-s.jpg

0 comment

Write the first comment for this!

Facebook Conversations