Penjualan Mobil Nasional Anjlok, Tak Lebih Baik Dibanding 2022

Penjualan mobil secara nasional mengalami penurunan drastis pada April 2024. Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat terjadi koreksi yang cukup dalam secara wholesales (distribusi ke diler) dan retail.

Data wholesales memperlihatkan penurunan sekitar 34,9 persen dari Maret sebanyak 74.724 unit menjadi 48.637 unit pada bulan setelahnya.

Pun dengan penjualan langsung ke konsumen. Asosiasi merekam penurunan 28,3 persen dari 82.088 unit menjadi 58.779 unit.

Secara akumulasi total wholesales Januari-April 2024 mencapai 263.706 unit. Tak lebih baik dari periode yang sama tahun lalu sebenarnya yang sempat menorehkan total distribusi 341.582 unit.

Demikian halnya bila dibandingkan dengan capaian yang sama pada 2022 yang sanggup mencatat 346.410 unit. Serta pada Januari-April 2021 yang bahkan lebih baik, saat itu mencapai 265.934 unit.

Lanjut bicara kinerja penjualan secara retail, pada kurun waktu yang sama 2024 mencetak 289.551 unit yang telah terjual. Sementara pada 2023 berhasil membukukan 339.954 unit, kemudian tahun 2022 sebanyak 320.120 unit, serta 2021 sebanyak 257.954 unit.

Penjualan Toyota dan Daihatsu Absolut

Kendati begitu dominasi market tetap dipegang oleh Toyota. Dari total wholesales empat bulan pertama tahun ini, pangsa pasarnya mencapai 30,7 persen. Disusul Daihatsu sebesar 21 persen.

Honda juga tak beranjak dari posisi tiga dengan market share 12,4 persen, lalu Mitsubishi sebesar 8,8 persen, dan mengunci lima besar ada Suzuki yang menguasai pasar sebesar 8,6 persen.

***