Nilai Validasi Data Bermasalah, Pedagang Teras Malioboro 2 Ingin Balik ke Lorong
Oleh Pandangan Jogja
Tampak depan Teras Malioboro 2 pada malam hari. Foto: Arif UT/Pandangan Jogja
Tampak depan Teras Malioboro 2 pada malam hari. Foto: Arif UT/Pandangan Jogja

Pedagang Teras Malioboro 2 akan kembali direlokasi antara tahun 2024 atau 2025 mendatang. Sebelumnya, mereka juga telah direlokasi dari lorong Malioboro ke Teras Malioboro 2 pada Februari 2022 silam.

Namun, pedagang Teras Malioboro 2 mempermasalahkan proses validasi data pedagang yang dinilai bermasalah.

Hal itu disampaikan oleh Ketua Paguyuban dan Koperasi Tri Dharma, Arif Usman. Tri Dharma adalah paguyuban yang berisi para sebagian besar pedagang Teras Malioboro 2. Dari 1.040 pedagang Teras Malioboro 2 yang terdata, 923 merupakan anggota Tri Dharma.

Arif mengaku, Tri Dharma sebagai wadah pedagang Teras Malioboro 2 dengan anggota terbesar justru tak dilibatkan dalam proses validasi data pedagang yang akan direlokasi ke tempat baru.

“Proses verifikasi data pedagang itu dilakukan secara sembunyi-sembunyi, tidak transparan bahkan kami selaku paguyuban tidak dilibatkan,” kata Arif Usman saat ditemui pada Kamis (21/9) kemarin.

Ilustrasi lapak pedagang di Teras Malioboro 2, Yogyakarta. Foto: Widi RH Pradana/Pandangan Jogja
Ilustrasi lapak pedagang di Teras Malioboro 2, Yogyakarta. Foto: Widi RH Pradana/Pandangan Jogja

Pada relokasi tahap pertama pada Februari tahun lalu, ada tiga paguyuban yang dilibatkan dalam proses pendataan, yakni Tri Dharma, Paguyuban Pedagang Lesehan Malioboro (PPLM), dan Paguyuban Pedagang Titik Nol Kilometer.

“Dalam relokasi tahap dua ini yang dilibatkan justru paguyuban yang merupakan pecahan Tri Dharma, bukan kami langsung,” ujarnya.

Arif khawatir, proses validasi data yang tidak transparan itu dimanfaatkan oleh oknum tertentu untuk mencari keuntungan pribadi. Pasalnya, pada relokasi tahap pertama saja menurut dia banyak terdapat kejanggalan, di mana nama-nama yang tidak pernah menjadi pedagang di lorong Malioboro tiba-tiba memiliki lapak di Teras Malioboro 2.

“Ada indikasi lapak-lapak ini diperjual belikan,” kata Arif Usman.
Ketua Paguyuban Tri Dharma, Arif Usman. Foto: Widi RH Pradana/Pandangan Jogja
Ketua Paguyuban Tri Dharma, Arif Usman. Foto: Widi RH Pradana/Pandangan Jogja

Ratusan pedagang yang menjadi anggota Paguyuban Tri Dharma sebenarnya telah mencoba meminta penjelasan dari Pemerintah Kota Yogyakarta terkait dengan proses validasi yang dinilai bermasalah ini dengan mendatangi langsung Kantor Balai Kota Yogyakarta pada Senin (18/9) silam untuk bertemu langsung dengan Penjabat Wali Kota Yogyakarta, Singgih Raharjo.

Namun, pada kesempatan itu mereka tidak bisa bertemu dengan Singgih Raharjo.

Kondisi ini membuat para pedagang semakin khawatir dengan nasib mereka. Pasalnya, kini mereka juga tengah menghadapi situasi anjloknya pendapatan setelah direlokasi ke Teras Malioboro 2.

Apalagi rencananya lokasi relokasi tahap dua nantinya pedagang akan dipindah ke dua titik, yakni di kawasan Kampung Ketandan di belakang Ramayana dan di belakang Teras Malioboro 1. Dua lokasi tersebut dinilai lebih tidak strategis daripada lokasi Teras Malioboro 2 saat ini.

“Yang di sini memangku Jalan Malioboro saja kondisinya seperti ini, apalagi yang aksesnya jauh dari Jalan Malioboro. Bangunan bagus tapi kalau pendapatan enggak ada kan sama saja, mending kita di jalan panas-panasan tapi dapat uang, kalau teman-teman inginnya ya kembali ke lorong Malioboro,” kata Arif Usman.

Ilustrasi lapak pedagang di Teras Malioboro 2, Yogyakarta. Foto: Widi RH Pradana/Pandangan Jogja
Ilustrasi lapak pedagang di Teras Malioboro 2, Yogyakarta. Foto: Widi RH Pradana/Pandangan Jogja

Keinginan untuk kembali ke lorong Malioboro juga disampaikan oleh salah satu pedagang Teras Malioboro 2, Afif, yang menjual mainan anak-anak. Dia mengaku, sejak dipindah ke Teras Malioboro 2 pendapatannya anjlok sampai 90 persen.

Jika para pedagang memang harus direlokasi, maka pemerintah harus benar-benar mempertimbangkan nasib para pedagang, terutama bagaimana supaya dagangan mereka bisa laku seperti semula. Selain itu, mereka juga minta supaya pedagang mesti dilibatkan dalam proses relokasi tersebut, sebab merekalah yang nantinya akan terdampak langsung relokasi itu.

“Harus bisa kasih jaminan. Kalaupun di sana nanti tidak sejahtera, harapan saya bisa kembali ke selasar (lorong) Malioboro,” kata Afif.

Pedagang lain di Teras Malioboro 2, Yani, pun demikian. Dulu, sehari dia bisa membawa pulang Rp 1 juta dari berjualan daster di lorong Malioboro. Namun setelah dipindah ke Teras Malioboro, tidak jarang tak ada satu daster pun yang ia jual laku.

“Sekarang kondisinya masih kayak gini kok mau direlokasi lagi, mending balik aja ke lorong Malioboro,” ujarnya.

Pedagang Teras Malioboro 2 (TM2) menggelar aksi unjuk rasa di depan Balai Kota Yogyakarta, Senin (18/9/2023).  Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
Pedagang Teras Malioboro 2 (TM2) menggelar aksi unjuk rasa di depan Balai Kota Yogyakarta, Senin (18/9/2023). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan

Pandangan Jogja telah mencoba mengkonfirmasi masalah tersebut kepada otoritas terkait, baik kepada Kepala UPT Pengelolaan Kawasan Cagar Budaya Kota Yogyakarta, Ekwanto; Kepala Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta, Yetti Martanti; hingga Penjabat Wali Kota Yogyakarta, Singgih Raharjo terkait validasi pedagang Teras Malioboro 2 yang dinilai bermasalah.

Namun, sampai saat ini pihak-pihak tersebut belum memberikan respons terkait permasalahan ini.

Pekan lalu, setelah para pedagang Teras Malioboro 2 melakukan demonstrasi di Balai Kota Yogyakarta, Pj Wali Kota Yogyakarta, Singgih Raharjo, menyampaikan kepada awak media jika pihaknya akan mendalami permasalahan-permasalahan yang disampaikan oleh para pedagang.

“Nanti biar didalami dulu apa permasalahannya. Biar ditemui dulu Kadis Kebudayaan dulu, nanti didalami seperti apa, apa permasalahannya, dan sebagainya,” kata Singgih Raharjo, pada Senin (18/9) seperti dikutip dari Kumparan News.

https://kumparan.com/pandangan-jogja/nilai-validasi-data-bermasalah-pedagang-teras-malioboro-2-ingin-balik-ke-lorong-21G3mJyJNWb

What's your reaction?

Comments

https://www.hitabatak.com/assets/images/user-avatar-s.jpg

0 comment

Write the first comment for this!

Facebook Conversations