Mobil Hybrid Kuasai Segmen Kendaraan Listrik Indonesia Sepanjang 2023
Mobil hybrid kategori kendaraan elektrifikasi terlaris di Indonesia, karena harga yang relatif lebih murah ketimbang mobil listrik murni.
Toyota Kijang Innova Zenix Hybrid. Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan
Toyota Kijang Innova Zenix Hybrid. Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan

Segmen kendaraan listrik di Indonesia mulai tumbuh, ini dibuktikan dengan pertumbuhan penjualan dalam kurun waktu lima tahun terakhir.

Secara total, distribusi unit dan pangsa pasar setiap tahunnya mengalami kenaikan. Kategori mobil hybrid paling mendominasi, demikian mengacu data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo).

Toyota Kijang Innova Zenix Hybrid. Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan
Toyota Kijang Innova Zenix Hybrid. Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan

Di mulai 2019 lalu, wholesales (distribusi dari pabrik ke diler) mobil hybrid (HEV) mencetak angka 787 unit, PHEV 25 unit, sementara belum ada pengiriman mobil listrik (BEV). Saat itu HEV market share-nya masih 0,1 persen.

Kemudian pada 2020 di mana produk elektrifikasi makin beragam, terjadi peningkatan. HEV naik menjadi 1.191 unit dengan pangsa pasar 0,2 persen, PHEV 8 unit, sedangkan BEV 125 unit.

Lanjut 2021, total distribusi HEV meningkat menjadi 2.471 unit dengan market share 0,3 persen, PHEV 46 unit, serta BEV 687 unit atau menyumbang 0,1 persen.

Kenaikan signifikan terjadi pada 2022, ketika akhir 2021 banyak model eletrifikasi baru dijual ke pasaran. Mobil HEV melonjak menjadi 10.344 unit dan mencetak 1 persen market share, PHEV 10 unit, dan BEV 10.327 unit juga dengan pangsa pasar 1 persen.

Puncaknya di 2023, distribusi kendaraan elektrifikasi menguat setelah keluar dari bayang-bayang krisis komponen, juga stimulus pembelian lewat insentif potongan PPN 10 persen.

Data pasar otomotif Indonesia. dok. Gaikindo
Data pasar otomotif Indonesia. dok. Gaikindo

Tahun lalu mobil HEV terjual 54.179 unit dengan market share 5,4 persen, PHEV 128 unit, serta BEV 17.051 unit dengan market share 1,7 persen.

"Di saat EV 17 ribu karena ada insentif, hybrid bisa 54 ribu terjual. Ini nampaknya menjawab pertanyaan masyarakat, EV banyak peminat namun yang beli bukan first time buyer," terang Sekretaris Umum Gaikindo Kukuh Kumara, di Jakarta, Selasa (16/1).

Wuling Motors Indonesia mengumumkan harga resmi Wuling Almaz RS series di Jakarta, Kamis (5/10). Foto: Sena Pratama/kumparan
Wuling Motors Indonesia mengumumkan harga resmi Wuling Almaz RS series di Jakarta, Kamis (5/10). Foto: Sena Pratama/kumparan

Menurutnya pasar HEV bisa berkembang karena bisa menjawab kebutuhan konsumen Indonesia, khususnya model 7 penumpang, benefit konsumsi bahan bakar lebih efisien, yang sekaligus mengurangi konsumsi bahan bakar fosil.

"EV Rp 300 juta relatif kecil, kemudian bukan 7-seater, kalau 7-seater lebih gede harganya lebih mahal. Dengan hybrid hemat BBM, 7-seater ada pilihannya, harga juga relatif terjangkau meskipun Rp 400 jutaan," terangnya.

Asosiasi katanya belum dapat memprediksi proyeksi penjualan kendaraan elektrifikasi pada tahun ini. Sebab penyerapannya bisa berubah tergantung kebijakan.

"Maish susah proyeksi, bisa juga tahun lalu meningkat, habis itu anjlok karena sensitif terhadap perkembangan ekonomi, ya. Insentif ada tapi daya beli nggak ada, itu di luar kemampuan kami, ya," pungkasnya.

https://kumparan.com/kumparanoto/mobil-hybrid-kuasai-segmen-kendaraan-listrik-indonesia-sepanjang-2023-21z6n5bf9CQ

What's your reaction?

Comments

https://www.hitabatak.com/assets/images/user-avatar-s.jpg

0 comment

Write the first comment for this!

Facebook Conversations