Mengenal Ciri Bangunan dan Tempat Tinggal Suku-Suku di Indonesia
Oleh Berita Terkini
Ilustrasi setiap suku memiliki ciri bangunan dan tempat tinggal yang berbeda sesuai dengan. Sumber: anggri yulio/unsplash
Ilustrasi setiap suku memiliki ciri bangunan dan tempat tinggal yang berbeda sesuai dengan. Sumber: anggri yulio/unsplash

Setiap suku memiliki ciri bangunan dan tempat tinggal yang berbeda sesuai dengan kebutuhan dan kebiasaan masing-masing. Sejak zaman dahulu, nenek moyang telah membangun berbagai bangunan adat yang mencirikan kebudayaan suku masing-masing.

Bangunan adat ini beberapa masih dilestarikan hingga saat ini khususnya bagi masyarakat yang masih tinggal di pedesaan. Bangunan yang ada mudah dikenali karena memiliki ciri khas khusus yang melekat padanya.

Setiap Suku Memiliki Ciri Bangunan dan Tempat Tinggal yang Berbeda Sesuai Dengan? Ini Penjelasannya

Ilustrasi setiap suku memiliki ciri bangunan dan tempat tinggal yang berbeda sesuai dengan. Sumber: anggri yulio/unsplash
Ilustrasi setiap suku memiliki ciri bangunan dan tempat tinggal yang berbeda sesuai dengan. Sumber: anggri yulio/unsplash

Rumah adat adalah bangunan yang memiliki ciri khas khusus, digunakan untuk tempat tinggal oleh suatu suku bangsa tertentu. Rumah adat merupakan salah satu representasi kebudayaan dalam sebuah komunitas suku atau masyarakat.

Kekhasan arsitektur rumah adat di tiap-tiap daerah tentunya dipengaruhi oleh berbagai faktor. Setiap suku memiliki ciri bangunan dan tempat tinggal yang berbeda sesuai dengan kebutuhan dan kebiasaan masing-masing.

Ada penentuan bentuk rumah berdasarkan keadaan geografis, pemanfaatan hasil alam yang ada, maupun memperhatikan arah mata angin dan sinar matahari untuk mewujudkan rumah ada yang sehat.

Mengutip Rumah Adat di Indonesia, D C Tyas (2020), bentuk arsitektur rumah adat, letak tata ruang maupun ragam hias yang menjadi pelengkap rumah adat juga sarat dengan berbagai makna dan nilai luhur, yang berguna sebagai pedoman hidup.

Keberadaan rumah adat yang dimiliki negara merupakan salahs satu kekayaan budaya Indonesia. Oleh karena itu, perlu dipahami bangunan rumah adat suku-suku di Indonesia sehingga masyarakat mau menghargai sekaligus juga melestarikannya agar tidak punah.

Beberapa contoh ciri bangunan rumah adat yang cukup populer di Indonesia adalah sebagai berikut.

1. Rumah Gadang (Sumatera Barat)

Rumah adat dari suku Minang yang populer dan sangat dikenal oleh masyarakat Indonesia karena bentuk bangunannnya yang khas ini memiliki ciri-ciri:

  • Badan Rumah Gadang berbentuk segi empat memanjang dan membesar ke atas seperti trapesium terbalik. Tujuannya agar bagian dalam rumah tidak basah saat terkena air hujan.

  • Atap Rumah Gadang berbentuk gonjong (tonjolan) sebanyak 2-7 buah yang melengkung tajam seperti tanduk kerbau. Selain bentuknya yang menjadi simbol kebesaran Minangkabau, jumlah gonjong menunjukkan status/kekayaan dan jumlah ruang di dalam bangunan rumah.

  • Rumah Gadang memanjang dari utara ke selatan untuk melindungi penghuninya dari sinar matahari dan hembusan angin secara langsung.

  • Sisi Rumah Gadang melengkung ke dalam sedangkan bagian tengahnya rendah seperti perahu.

  • Bentuk Rumah Gadang berkolong agar terhindar dari serangan binatang buas.

  • Menjaga dan mempertahankan sistem budaya matrilineal.

2. Rumah Kebaya (DKI JAKARTA)

Ibukota DKI Jakarta juga memiliki rumah adat khas suku Betawi bernama Rumah Kebaya. Ciri khas bangunnan Rumah Kebaya adalah sebagai berikut.

  • Rumah Kebaya memiliki bagian area teras yang cukup luas.

  • Atap Rumah Kebaya berbentuk seperti lipatan kebaya yang menjadi kain tradisional khas Betawi.

  • Rumah Kebaya terbagi atas dua area, yakni area semi-publik dan area privat.

  • Ruang keluarga Rumah Kebaya yang disebut Pangkeng bagi masyarakat Betawi berada di luar rumah.

  • Rumah Kebaya memiliki empat kamar dengan ukuran kamar yang paling besar untuk pemilik rumah.

  • Srondoyan atau bagian belakang Rumah Kebaya terdiri dari dapur, ruang makan, kamar mandi, serta gudang.

  • Biasanya, terdapat area makam keluarga yang berada di samping Rumah Kebaya.

  • Rumah Kebaya memiliki 3 anak tangga di depan rumah sebagai penghubung dengan ruang semi-publik.

3. Joglo (DIY dan Jawa Tengah)

Rumah adat Joglo adalah salah satu rumah ada yang paling sering dijumpai bahkan diluar daerah asalnya (DIY dan Jateng). Ciri khas bangunan dari rumah Joglo suku Jawa adalah sebagai berikut.

  • Dari segi bentuk bangunannya atap rumah Joglo berbentuk Tajug yang menyerupai gunung.

  • Atap rumah Joglo merupakan gabungan dari dua atap segitiga dengan dua atap trapesium.

  • Atap rumah Joglo memiliki sudut kemiringan yang berbeda. Atap rumah Joglo selalu berada di tengah dan dikelilingi oleh atap.

  • Rumah Joglo ini berbentuk persegi dengan empat tiang di tengahnya. Tiang tersebut disebut dengan saka guru.

  • Terdapat juga tiang untuk menopang.

  • Seiring waktu, ada ruang tambahan di dalam rumah Joglo. Namun, dasar rumah tetap persegi.

Baca Juga: Bahan Dasar Pembuatan Bangunan-bangunan Megalitik di Zaman Batu Besar

Setiap suku memiliki ciri bangunan dan tempat tinggal yang berbeda sesuai dengan kebutuhan dan kebiasaan masing-masing. Sebagai generasi sekarang, diharapkan dapat menghargai sekaligus juga melestarikan rumah adat agar tidak punah. (ARD)

https://kumparan.com/berita-terkini/mengenal-ciri-bangunan-dan-tempat-tinggal-suku-suku-di-indonesia-21wcOdV2c03

What's your reaction?

Comments

https://www.hitabatak.com/assets/images/user-avatar-s.jpg

0 comment

Write the first comment for this!

Facebook Conversations