Mayoritas Korban Jiwa Serangan Israel ke Rafah: Anak-anak dan Perempuan

Pejabat Palestina di Gaza dan Tepi Barat mengecam serangan Israel ke tempat penampungan pengungsi di Rafah pada Minggu (26/5). Tindakan Israel menewaskan 35 orang.

Baik otoritas di Gaza dan Tepi Barat sama-sama menyebut aksi Israel sebagai pembantaian. Meski berada di negara Palestina, penguasa di Gaza dan Tepi Barat berbeda akibat pemilu 2008 lalu yang menyebabkan perpecahan.

Kementerian Kesehatan di Gaza yang berada di bawah Hamas menegaskan, selain 35 korban jiwa puluhan warga lainnya di Rafah menderita luka. Sebagian besar korban jiwa adalah anak dan perempuan.

Hamas menyatakan, serangan Israel menghantam pusat bantuan pengungsi yang dijalankan oleh PBB.

Sedangkan Otoritas Palestina di Tepi Barat menyebut tindakan Israel sebagai pembantaian yang benar-benar kejam. Mereka menuduh Israel sengaja menargetkan tenda-tenda pengungsi.

Menurut data pertahanan sipil di Gaza, saat ini ada ratusan ribu pengungsi tinggal di Rafah.

Sedangkan Israel dalam pernyataannya berdalih, serangan ke Rafah ditargetkan untuk menghantam markas Hamas di sana. Dua pemimpin Hamas yang bertugas di Tepi Barat Yassin Rabia dan Khaled Nagar diklaim tewas akibat serangan tersebut.

Israel mengaku telah mendengar kabar serangan membuat warga sipil di Gaza terdampak. Israel menyebut siap memeriksa insiden yang menyebabkan warga sipil Rafah tewas dan terluka.