Kominfo Klaim Data Beasiswa Kemendikbud Terbackup, Sedang Diproses Telkom

Ketua Komisi I DPR RI, Meutya Hafid, menanyakan terkait informasi soal permintaan backup data penerima beasiswa Kemendikbud kepada Kominfo. Pertanyaan ini ia lontarkan saat rapat kerja bersama Kominfo, BSSN, dan Telkom Sigma untuk membahas serangan terhadap server PDN (Pusat Data Nasional).

"Apakah betul pernah ada permintaan backup dari Kemendikbud untuk data-data KIP atau beasiswa anak sekolah? Karena rupanya setiap ada backup, ini kuasa anggarannya di Kominfo. Jadi mereka harus minta izin ke Kominfo dulu," tanya Meutya dalam rapat di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (27/6).

Direktur Jenderal Aplikasi Informatika (Dirjen Aptika) Kominfo, Semuel Abrijani Pangerapan alias Semmy, membenarkan hal itu. Ia menyebut permintaan dari Kemendikbud itu sudah enam kali dipenuhi sejak 17 Desember 2023 lalu.

"Ada Bu, ada permintaan dan semua permintaan sudah dipenuhi, Bu. Ada enam kali permintaan (backup data) dari Desember tahun lalu, tanggal 17, dan semuanya dipenuhi Bu. Tidak ada yang tidak dipenuhi," tutur Semmy.

Meutya lalu bertanya lagi untuk memastikan apakah semua data penerima beasiswa tersebut bisa ter-cover. Semmy memastikan semua data tersebut bisa dikembalikan. Meutya lalu memastikan jawaban itu kepada Telkom Sigma sebagai pihak pengelola server PDN Sementara (PDNS).

"Telkom tidak tahu [isi] datanya apa, tapi betul tidak data dari Kemendikbud bisa dikembalikan? Jangan nanti pemerintah bilang bisa, tapi di Telkom tidak," ucap Meutya.

Perwakilan dari Telkom Sigma menjawab saat ini data dari Kemendikbud sudah masuk dalam proses restore atau pemulihan. Setelah data-data itu berhasil di-backup, mereka akan memilah lagi untuk memastikan semua datanya aman dari infeksi malware sebelum dipulihkan sepenuhnya.

"Untuk Kemendikbud di catatan kami itu ada. Memang saat ini kami dalam proses restore, termasuk nanti dari data yang di-restore itu kami lakukan prosedur, mengecek, apakah data ini terinfeksi atau tidak. Dan jika tidak terinfeksi kami lakukan proses berikutnya untuk penguatan juga untuk berapa prosedur security agar saat dinaikkan kembali itu aman," jawab perwakilan Telkom Sigma.