Kisah Napi di Penjara Karawang Bingung Pilih Siapa di Pemilu: Enggak Kenal

Sukahar, Warga binaan Lapas Kelas IIA Karawang, Jawa Barat, mengaku masih bingung menentukan hak pilihnya pada 14 Februari 2024.

Sebab sejauh ini, dia tidak begitu mengenal siapa saja calon legislatif (caleg) pada Pemilu 2024. Sukahar tercatat sebagai pemilih dengan domisili Karawang Timur, Kabupaten Karawang.

"Iya engga kenal, blank, enggak tahu siapa calon-calon legislatifnya," kata Sukahar di Lapas Kelas IIA Karawang, Senin (5/2).

Tak hanya calon legislatif, dia juga mengaku tidak begitu kenal dengan para calon presiden dan wakil presidennya.

"Tahunya hanya sekadar tahu, tapi kalau detailnya mah enggak begitu kenal, jadi kebanyakan (warga binaan) pada bingung pilih siapa," ujar dia.

Begitu pun soal peserta partai Pemilu 2024, Sukahar mengaku hanya tahu sedikit. "Partai juga kita agak blank," katanya.

Namun adanya sosialisasi dari KPU Karawang dan Lapas Kelas II A Karawang pada Sabtu (3/2), baginya cukup membantu. Meskipun untuk siapa calon yang akan dia pilih, dia masih bingung.

Seribu warga binaan ikut nyoblos

Kepala Lapas Kelas IIA Karawang, Christo Toar, menjelaskan sekitar 1.042 warga binaan akan ikut berpartisipasi saat 14 Februari nanti.

Adapun total warga binaan di tempatnya ada sebanyak 1.082 orang. Mereka yang diprioritaskan ikut mencoblos adalah warga ber-KTP Karawang.

"Yang sudah masuk dalam DPT itu 700 orang, kemudian sedang kami usulkan lagi ke KPU 342 orang. Nah kemudian ada sekitar 12 orang yang memang tidak memiliki NIK. Tetapi kami sudah berusaha untuk bekerjasama dengan kepala Disdukcapil untuk mereka mendapatkan NIK," katanya.

"Karena yang kami urus adalah yang betul-betul warga Karawang," tambah dia.

Nantinya, kata dia, para warga binaan akan mencoblos di empat TPS (tempat pemungutan suara) yang dijaga khusus oleh petugas Lapas Karawang. Para petugas Lapas ini akan berperan sebagai KPPS (Kelompok Pemungutan Surat Suara).

"Petugas KPPS sudah ditentukan dari petugas kami khusus. Untuk mencegah orang keluar masuk, karena strategi kami kan kalau misalnya orang dari luar masuk itu kan mereka bolak-balik, nah itu kami tidak mau," ujarnya.