Kemenperin Klaim Tren Penjualan Mobil Listrik Meningkat, Tembus 5.471 Unit

Penjualan mobil listrik melesat tembus 5.471 unit setelah pemerintah memberikan insentif pembebasan PPN 10 persen sejak awal April 2023.

"Juli (penjualan) 5.471, naiknya 226 persen," kata Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Taufiek Bawazier saat ditemui di JE Marriott Hotel, Jakarta, Rabu (11/10).

Dalam laman SISAPIRa, penyaluran motor listrik yang dapat bantuan subsidi pemerintah masih 836 unit dari 200.000 kuota yang dialokasikan pemerintah. Sisanya, 900 unit proses verifikasi, 4.562 proses pendaftaran, dan tersisa 193.702 unit sepeda motor listrik.

Tidak seperti motor listrik yang diberikan kuota 200.000, mobil listrik yang mendapat insentif dari pemerintah ini tidak dibatasi. "Kalau mobil enggak ada kuota. Kalau mau beli (mobil listrik) ya dapat (insentif) PPN 10 persen," kata Taufiek.

Taufiek menjelaskan, tren pembelian mobil listrik saat ini kebanyakan adalah masyarakat yang bukan first buyer, artinya mereka sudah memiliki mobil berbahan bakar BBM lalu tertarik untuk membeli mobil listrik.

Tren peningkatan pada penjualan mobil listrik ini, kata Taufik, juga terjadi pada penjualan motor listrik. Pemerintah juga memberikan insentif kepada masyarakat yang membeli motor listrik dengan besaran Rp 7 juta per unit.

"Mobil dan motor (listrik) itu sekarang naik tinggi, (cek) di SISAPIRa," pungkasnya.