Kemenkumham Bersama KPU dan Bawaslu Sulut Tinjau Persiapan TPS di Lapas

MANADO - Kantor Wilayah (Kanwil) Kemenkumham Sulawesi Utara (Sulut), bersama dengan pihak KPU dan Bawaslu Sulut, melakukan peninjauan dan pemetaan persiapan Tempat Pemungutan Suara (TPS) lokasi khusus, Rabu (17/1).

Ada dua tempat yang dikunjungi, yakni Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIa dan Rumah Tahanan Negara (Rutan) Manado. Di dua tempat ini, nantinya akan ada masing-masing dua TPS lokasi khusus untuk menampung penyaluran hak pilih para narapidana (napi) atau tahanan.

Di Lapas Manado ada dua TPS masing-masing TPS 26 dan 27 dengan jumlah pemilih sebanyak 364 orang. Sementara Rutan Manado terdapat TPS 901 dan 902 dengan jumlah pemilih yang diusulkan sebanyak 456 orang.

Kunjungan ini dipimpin langsung Kepala Kanwil Kemenkumham Sulut, Ronald Lumbuun, bersama dengan Ketua KPU Sulut, Kenly Poluan, dan komisioner Bawaslu Sulut, Steven Linu. Kepala Divisi Administrasi John Batara, Kepala Divisi Pemasyarakatan Aris Munandar dan Kepala Divisi Keimigrasian, Syamsul Sitorus, juga ikut dalam kunjungan.

Adapun yang menjadi perhatian dalam peninjauan ini meliputi kesiapan tempat serta sarana dan prasarana di TPS, alur proses pemungutan suara dan kesiapan para petugas KPPS.

Dikatakan Ronald, kegiatan ini juga untuk menjawab isu terkait dugaan adanya kecurangan pada sistem pemilihan di TPS lokasi khusus terutama di Lapas dan Rutan jajaran Kemenkumham Sulut.

“Hari ini kita jawab, bahwa kami bersikap netral. Semua terbuka. Kami undang KPU dan Bawaslu Sulut untuk dating dan melihat alurnya. Dan puji Tuhan, menurut Ketua KPU dan Bawaslu, semua sesuai dengan jumlah dan juknis yang ada,” ujar Ronald.

Ronald juga mengatakan jika Kanwil Kemenkumham Sulut benar-benar menjaga netralitas ASN menjelang pemilu tahun ini.

"Mengenai hal tersebut, sudah berkali-kali bahkan hampir setiap hari kami selalu mengingatkan kepada ASN jajaran Kemenkumham Sulut untuk menjaga netralitas menjelang pemilu. Jika ada yang kedapatan melanggar, silakan laporkan ke saya bersama buktinya, dan akan saya tindak tegas," ujarnya lagi.

Sementara, Ketua KPU Sulut, Kenly Poluan, mengatakan kedatangan mereka untuk memastikan tata cara mekanisme dan prosedur dalam pembentukan atau perekrutan KPPS berjalan sesuai dengan petunjuk teknis KPU.

Selain itu, untuk memastikan situasi dan kondisi TPS lokasi khusus tersebut sesuai dengan pedoman teknis terkait denah dan pemetaan serta ruangan dilaksanakan pemungutan suara.

“Setelah kami lihat dan tinjau, itu cukup. Dengan situasi yang terbatas di Lapas ini, kami harus memastikan semuanya bias terpenuhi, walaupun ada kondisi-kondisi yang harus kita maklumi, namanya juga lokasi khusus,” ujarnya kembali.

febry kodongan