views
Ketua DPD PDIP Bali Wayan Koster merespons kritik Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri tentang situasi pariwisata Pulau Dewata. Mega menilai, kondisi pariwisata amburadul saat Koster menjabat sebagai gubernur Bali periode 2018-2023.
Hal ini dilihat dari menjamurnya kafe yang menjadi sarang narkoba hingga kondisi pariwisata Bali berbasis budaya dan kearifan lokal mulai teriris.
Koster mengatakan, sebenarnya sudah menerbitkan sejumlah perda dan pergub mengarahkan pariwisata Bali berkualitas. Beberapa di antaranya adalah Pergub Bali 28 Tahun 2020 tentang Tata Kelola Pariwisata Bali dan Perda Provinsi Bali Nomor 5 Tahun 2020 tentang standar penyelenggaraan pariwisata.
Koster mengaku, sulit menerapkan peraturan ini imbas pandemi COVID-19 yang meluluhlantakkan pariwisata. Pemerintah terpaksa melonggarkan aturan agar kondisi ekonomi pariwisata segera pulih.
"Memang sudah ada perda dan pergub tata kelola pariwisata tapi belum bisa (diterapkan) kemarin karena kita baru berakhir COVID-19, pariwisata mati selama hampir tiga tahun baru juga mulai pulih. Kalau di saat baru pulih kita kontrol terlalu ketat kan tidak bisa pulih pariwisata," katanya kepada wartawan, Selasa (28/5).
Koster tak menanggapi apakah benar kafe-kafe menjadi sarang narkoba. Dia menegaskan, perlu koordinasi antara pemerintah daerah dan provinsi mengawasi kegiatan masyarakat di kafe-kafe.
"Pariwisata ini harus ditata lagi agar pariwisata sesuai dengan arahan perda dan pergub berbasis budaya berkualitas dan bermartabat," katanya.
"Semua yang berkaitan dengan hotel dan restoran itu perizinan di Kabupaten/kota maka ke depan harus ada regulasi kemudian juga kebijakan kolaboratif antar pemkab dan provinsi terutama daerah-daerah padat wisatawan tumbuh menjamur kafe dan bahkan digunakan untuk kepentingan tidak baik, saya kira ini harus dikendalikan," sambungnya.
https://kumparan.com/kumparannews/kata-koster-soal-dimarahi-megawati-gara-gara-kafe-di-bali-jadi-sarang-narkoba-22pMvjyEppp
Comments
0 comment