Indonesia Bakal Manfaatkan Hidrogen untuk Sektor Transportasi Pada 2031
Pemanfaatan hidrogen diharapkan bisa mencapai 5-10 persen untuk sektor transportasi pada tahun 2060.
Toyota Hilux Hidrogen.  Foto: dok. Toyota
Toyota Hilux Hidrogen. Foto: dok. Toyota

Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konversi Energi Andriah Feby Misna mengatakan, sektor transportasi akan didorong menggunakan sumber energi hidrogen pada 2031. Sementara satu dekade setelahnya, energi tersebut diharapkan bisa diutilisasi oleh sektor industri.

Hal itu ia sampaikan pada Seminar Nasional 100 Tahun Industri Otomotif Indonesia Mewujudkan Indonesia Net Zero Emission 2060 bertema “Percepatan pengembangan ekosistem hidrogen di sektor industri dan transportasi menuju Net Zero Emission (NZE) 2060 di Indonesia," yang berlangsung di UGM Yogyakarta, Rabu (8/11/2023).

“Tentu saja upaya-upaya menuju itu sudah bisa dimulai dari sekarang,” katanya.

Feby menyatakan, pemanfaatan hidrogen diharapkan bisa mencapai 5-10 persen untuk sektor transportasi pada tahun 2060. Di samping itu, pemerintah juga mendorong penggunaan kendaraan listrik berbasis baterai yang diharapkan populasinya mencapai 175 juta sepeda motor listrik dan 65 juta mobil listrik pada tahun yang sama.

Adapun, potensi Energi Baru Terbarukan (EBT) hidrogen berasal dari Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) yang tersebar di Kalimantan Utara, Aceh, Sumatera Barat, Sumatera Utara, dan Papua. Saat ini potensi produksi listrik dari EBT telah mencapai 3.000 gigawatt (GW) dan baru diutilisasi sekira 12,5 GW.

Pemerintah optimistis bisa meningkatkan produksi listrik dari sumber EBT hingga 21 GW mengacu Rencana Usaha Penyedia Tenaga Listrik (RUPTL) PLN 2021-2030.

Menurut paparan Feby hidrogen telah dimanfaatkan penggunaannya di Indonesia melalui sektor industri, utamanya sebagai bahan baku pupuk konsumsi hidrogen di Indonesia saat ini yang mencapai sekira 1,75 ton per tahun, dengan penggunaan didominasi urea 88 persen, amonia 4 persen, dan kilang minyak 4 persen.

Saat ini, 9 persen hidrogen dunia diproduksi dari bahan bakar fosil terutama gas alam. Di mana hidrogen ini juga diklasifikasi ke dalam lima jenis, yakni cokelat, abu-abu, biru, hijau, hingga oranye yang didasarkan kepada sumber energi, proses produksi, bahan baku, dan emisi yang dihasilkan.

Hidrogen sebagai potensi untuk sektor transportasi  Foto: Dok. Istimewa
Hidrogen sebagai potensi untuk sektor transportasi Foto: Dok. Istimewa

“Besaran emisi yang dihasilkan sangat tergantung dengan bahan baku dan teknologi yang digunakan,” imbuhnya.

Wakil Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Bob Azam mengatakan, hidrogen menjadi salah satu teknologi yang dipersiapkan Toyota di dalam pendekatan multi-pathway untuk mencapai netralitas karbon.

“Dalam pengejaran Net Zero Emission di Indonesia, multi-parties sudah bergerak untuk membuat tiga ekosistem: biofuel, baterai, hidrogen. Untuk Hidrogen sudah ada Pertamina, PLN, Pabrik Pupuk, dan Samator. Dengan berbagai strategi hidrogen nasional yang dilakukan semua pihak, Indonesia punya peluang dalam pengembangan hidrogen hijau agar tak tertinggal dengan kompetisi global dan tak lain segera wujudkan demi generasi kini hingga anak cucu kita di masa depan,” kata Bob.

Toyota percaya diversifikasi teknologi dalam pencapaian netralitas karbon penting untuk menyediakan berbagai pilihan yang bisa dimanfaatkan berdasarkan kondisi sosial dan ekonomi. Di mana mereka menyediakan berbagai pilihan teknologi mulai dari LCGC, flexy engine, HEV, PHEV, BEV, hingga hidrogen.

" Kami percaya dengan pendekatan multi-pathway. Penggunanya berbeda, sumber berbeda-beda sehingga teknologi harus menyesuaikan, bagaimana teknologi itu bisa berdampak pada sosial-ekonomi. Mungkin di NTT banyak matahari solar panel, kita mungkin bisa fokus ke sana dan hidrogen bisa jadi pilihan di sana. Kita bisa optimasi dengan sumber energi yang melimpah dan reliable. multi-pathway di sini, user bisa dengan nyaman dengan mobility-nya dan achive ekonominya," tutur Indra Chandra Project General Manager Toyota Daihatsu Engineering & Manufacturing (TDEM).

https://kumparan.com/kumparanoto/indonesia-bakal-manfaatkan-hidrogen-untuk-sektor-transportasi-pada-2031-21XfFzWs94T

What's your reaction?

Comments

https://www.hitabatak.com/assets/images/user-avatar-s.jpg

0 comment

Write the first comment for this!

Facebook Conversations