Eksis di Indonesia, Harga Mobil Listrik BYD Bakal Lebih Kompetitif?

President Director PT BYD Motor Indonesia Eagle Zhou berbicara soal peluang pabrikan yang menghadirkan mobil listrik dengan harga kompetitif di Indonesia.

Pasar otomotif Indonesia memang tengah dibanjiri mobil listrik, termasuk yang segmennya bermain pada harga terjangkau. Saat ini, kebanyakan berasal dari China.

Menanggapi itu, Eagle menekankan bahwa BYD akan mengutamakan harga yang kompetitif. Bukan asal paling murah di pasaran, sebab pihaknya memiliki sejumlah teknologi mobil listrik yang disebutnya terdepan.

"Competitive price paling penting adalah kami ingin membawa banyak teknologi canggih kepada konsumen Indonesia mulai dari mobil listrik, teknologi baterai, dan platform yang mudah digunakan," kata Eagle saat kunjungannya ke kantor kumparan, Senin (4/12).

Dirinya juga mengungkapkan, secara global terutama pada pasar China, BYD memiliki banyak sub-brand untuk memenuhi berbagai segmen mobil listrik yang begitu luas di sana.

"Kami punya beberapa brand lagi yang dibagi tiga golongan, Dynasti, Yangwang, Fangchengbao. Kalau di China ada empat segmen kendaraan kami yang mana harganya ada yang mulai Rp 150 jutaan," imbuh Eagle.

BYD Seagull adalah salah satu modelnya. Mengutip Car News China, model tersebut memiliki rentang harga mulai 70 ribuan hingga hampir 90 ribu Yuan atau setara dengan Rp 157 jutaan sampai Rp 190 jutaan.

Seagull sudah terjual lebih dari ratusan ribu unit sejak debut pertama kali April lalu. Pesaing utama Wuling BinguoEV ini memiliki konfigurasi 4-kursi dan 5-pintu.

Mobil setrum itu terbilang kompak, punya panjang 3.780 mm, lebar 1.715 mm, dan tinggi 1.540 mm. Sementara jarak sumbu rodanya membentang 2.500 mm.

Sama seperti BYD Atto 3 dan Dolphin, Seagull yang masuk seri BYD Ocean ini dibangun di atas rancang bangun e-Platform 3.0. Motor listriknya mampu mengeluarkan tenaga 74 dk dan torsi 135 Nm.

Figur performanya sanggup membuat Seagull melesat hingga kecepatan maksimal 130 km/jam. Kemampuan jarak tempuhnya berbeda-beda karena punya dua pilihan varian berbeda.

Pertama dengan kapasitas baterai 38,88 kWh yang mampu menjelajah sejauh 405 kilometer sekali cas. Kemudian 30,08 kWh untuk jarak 305 kilometer, LFP Blade Battery-nya mendukung pengisian daya cepat 30-40 kW yang bisa isi 30-80 persen hanya 30 menit.

"Artinya sebenarnya kita punya banyak pilihan model dan kesempatan untuk memulai di Indonesia. Tapi paling penting adalah pengetahuan produk dan rasa percaya dari konsumen (akan mobil listrik)," pungkas Eagle.

***