Dapat Usul Penyesuaian BBM Subsidi, Menteri ESDM: Belum Ada Keputusan

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mendapatkan usulan penyesuaian BBM bersubsidi. Namun, pemerintah belum memutuskan apakah akan ada kenaikan di awal Juli 2024 nanti.

Adapun harga BBM subsidi belum pernah mengalami penyesuaian sejak September 2022. Sementara harga BBM nonsubsidi yang dijual PT Pertamina (Persero) juga sudah ditahan sejak Februari 2024.

"Kalau BBM yang subsidi iya (ada usulan), nonsubsidi belum ada kan enggak usah diusulin," ujarnya saat ditemui di kantor Ditjen Migas Kementerian ESDM, Jumat (28/6).

Saat ditanya apakah ada pembahasan penyesuaian BBM bersubsidi, Arifin memastikan pemerintah belum memutuskan apa pun. Di sisi lain, pemerintah sudah menyerahkan keputusan penyesuaian harga BBM nonsubsidi kepada Pertamina.

"Itu kan nonsubsidi. Dia mau naik juga melihat ininya masyarakat, daya beli masyarakat," imbuhnya.

Kendati begitu, Arifin mengakui harga keekonomian BBM bersubsidi, baik Pertalite maupun Solar, memang lebih tinggi dari harga jual saat ini. Berkat subsidi, kata dia, masyarakat bisa mendapatkan bahan bakar lebih terjangkau.

"Ya naik dong (keekonomiannya), kan harga minyaknya naik," tutur dia.

Sebelumnya, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menegaskan belum ada pembahasan terkait kemungkinan kenaikan harga BBM subsidi bersama Kementerian ESDM.

"Sampai saat ini tidak ada pembahasan mengenai kemungkinan kenaikan harga BBM dengan Kementerian ESDM," kata Direktur Jenderal Anggaran Kemenkeu Isa Rachmatarwata saat konferensi pers APBN KiTA, Kamis (27/6).

Isa mengakui, subsidi BBM tertekan nilai tukar rupiah yang melemah secara signifikan akhir-akhir ini, namun harga minyak mentah Indonesia (Indonesian Crude Price/ICP) masih sesuai dengan proyeksi APBN 2024.

"Jadi kita belum terlalu mendapat tekanan untuk dari sisi ICP, tetapi dari sisi kurs kita mulai mendapatkan tekanan untuk subsidi BBM ini," jelasnya.