Bedah Dua Varian Mobil Listrik Wuling BinguoEV
Tampilannya sama, tapi ternyata ada beberapa perbedaan printilan varian Wuling BinguoEV 333 km dan 410 km.
Wuling BinguoEV. Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan
Wuling BinguoEV. Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan

Wuling BinguoEV dipasarkan di Indonesia dengan dua tipe: 333 km dan 410 km. Secara bentuk maupun tampilan keduanya bak pinang dibelah dua. Namun ada beberapa perbedaan bila ditelisik lebih saksama. Mari kita bedah.

Kapasitas baterai

Pertama, beda daya tempuhnya ditentukan oleh kapasitas baterainya. Oh iya keduanya pakai baterai yang sama seperti Wuling Air ev, yakni tipe Lithium Ferro-Phosphate dengan IP Rating 67 atau lolos ketahanan debu dan perendaman air.

Tipe pertama kapasitas baterainya 31,9 kWh, sementara satunya lagi lantaran daya jelajahnya lebih jauh kapasitasnya lebih besar lagi mencapai 37,9 kWh.

Jeroan kap depan Wuling BinguoEV. Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan
Jeroan kap depan Wuling BinguoEV. Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan

Sistem pengecasan

Konsep easy home charging yang sebelumnya melekat pada Air ev, ikut diimplementasikan pada BinguoEV. Caranya melalui sistem AC charging, yang sama digunakan listrik rumah.

Port GB/T AC Wuling BinguoEV. Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan
Port GB/T AC Wuling BinguoEV. Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan

Mobil listrik Wuling BinguoEV juga menerapkan sistem yang sama. Namun khusus tipe 410 km, dilengkapi DC charging untuk pengisian daya baterai yang lebih cepat. Makanya khusus tipe ini terdapat dua port berbeda di kanan dan kiri mobil.

"Dari 30-80 persen dengan DC charging 35 menit saja. Konsumsi energinya juga cukup bagus dibandingkan kendaraan listrik lain, konsumsi energinya lebih dari 10 km per 1 kWh berdasarkan tes CLTC," ungkap Product Planning Wuling Motors, Danang Wiratmoko.

Port GB/T DC Wuling BinguoEV. Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan
Port GB/T DC Wuling BinguoEV. Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan

Beda warna interior

Pabrikan meniagakan mobil listrik produksi Cikarang, Bekasi, Jawa Barat ini dalam tiga pilihan warna: Milk Tea, Mousse Green, dan Galaxy Blue.

Selain itu ada perbedaan interior tergantung opsi warna eksterior. Khusus BinguoEV berkelir biru, interiornya dilapisi warna hitam dan putih. "Sementara Milk Tea dan hijau coraknya coklat dan putih," pungkas Danang.

Desain jok depan Wuling BinguoEV. Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan
Desain jok depan Wuling BinguoEV. Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan

Beda torsi dan top speed

Balik ke spesifikasi teknis, Wuling BinguoEV menggunakan motor bertenaga 50 kW atau setara 67 dk, dengan sistem penggerak single reduction gear. Walaupun daya puncaknya sama, tapi tidak untuk torsinya.

Tipe 333 km besaran torsinya 150 Nm, sedangkan 410 km 125 Nm karena beda rasio final gear yang memengaruhi kecepatan puncak mobil, demikian ungkap Danang.

"Jadi kekurangan torsi Wuling BinguoEV varian 410 km itu dikompensasi dengan rasio final gear yang lebih besar, makanya top speed 410 km bisa lebih tinggi sedikit dibanding 333 km," lanjutnya.

https://kumparan.com/kumparanoto/bedah-dua-varian-mobil-listrik-wuling-binguoev-21auM039sGS

What's your reaction?

Comments

https://www.hitabatak.com/assets/images/user-avatar-s.jpg

0 comment

Write the first comment for this!

Facebook Conversations