Bank Mandiri Tebar Dividen 60% dari Perolehan Laba 2023: Rp 353,95 per Saham

Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) memutuskan untuk membagikan bonus atau dividen kepada para pemegang saham sebesar Rp 353,95 per lembarnya atau setara Rp 33,03 triliun. Jumlah tersebut merupakan 60 persen dari laba bersih perseroan di 2023 yang sebesar Rp 55,06 triliun.

“Sebesar 60 persen atau sejumlah Rp 33,03 triliun atau sebesar Rp 353,95 per saham ditetapkan sebagai dividen tunai,” tulis keterangan yang diterima kumparan, Kamis (7/3).

Adapun dari pembagian dividen tersebut, bonus yang diterima negara sebesar Rp 17,17 triliun yang disetorkan ke rekening kas umum negara.

Dividen tahun buku 2023 ini dibayarkan secara proposional kepada setiap pemegang saham yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham pada tanggal pencatatan (recording date).

Sementara 40 persen dari laba Bank Mandiri atau setara Rp 22,02 triliun digunakan perusahaan sebagai laba ditahan.

Sebelumnya, Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi menjelaskan, capaian kinerja signifikan tersebut selaras dengan kondisi ekonomi yang secara nasional masih resilien menghadapi volatilitas pada 2023.

“Dari berbagai tantangan yang ada di tahun 2023, kondisi ekonomi Indonesia masih resilien didorong peningkatan konsumsi rumah tangga, investasi, dan inflasi yang masih terjaga. Di sisi lain ruang kinerja fiskal Indonesia masih besar untuk dapat terus mendukung perekonomian,” terang Darmawan di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Hal ini lanjut Darmawan, diselaraskan Bank Mandiri dengan strategi yang tepat untuk menghasilkan pertumbuhan bisnis berkelanjutan. Terbukti, sepanjang 2023 Bank Mandiri mampu meningkatkan pertumbuhan volume bisnis pada seluruh segmen dan memperkuat efisiensi perseroan.

Terlihat dari total aset konsolidasi Bank Mandiri yang berhasil menembus Rp 2.174,2 triliun di akhir 2023, naik 9,12% YoY dari tahun sebelumnya sebesar Rp1.992,5 triliun. Kenaikan ini tentunya tidak terlepas dari realisasi penyaluran kredit Bank Mandiri di tahun 2023 yang mencapai Rp1.398,1 triliun, tumbuh 16,3% secara tahunan, melampaui pertumbuhan kredit industri yang sebesar 10,38% YoY.