Ada Oknum Bocorkan Soal Ujian Masuk Al-Azhar Kairo, Lulusan Jadi Tak Kompeten

Kebobrokan pengiriman mahasiswa ke Universitas Al-Azhar Kairo satu persatu dibuka oleh Mahasiswa S3 Universitas Al-Azhar Kairo, M. Nuruddin. Termasuk saat proses penyeleksian.

"Kenapa sih gak kita itu meningkatkan penyeleksian dengan cara misalnya mahasiswa disuruh baca kitab. Soalnya gak pernah kita kasih tau, selama ini yang terjadi soal ujian itu kadang sudah dibocorin terlebih dulu," kata Nuruddin dalam program Diptalk yang tayang di YouTube kumparan, Rabu (19/6).

Menurutnya ini berbahaya. Semakin banyak yang masuk ke Al-Azhar Kairo dengan tingkat kompetensi rendah.

"Dibocorin terlebih dulu akhirnya apa orang-orang yang mohon maaf gitu ya tidak kompeten karena mereka sudah dibocorin soalnya kayak begini-begini, lulus," tutur dia.

Kata dia, praktik ini tidak sehat. Ada dugaan permainan dari oknum-oknum tertentu.

"Jadi sekarang itu kita kalau mau, kalau mau ya sekali lagi, kalau emang masih peduli gitu kan, sama-sama lah, ayo. Saya ini mahasiswa biasa, Pak. Bukan orang OIAA (Organisasi Internasional Alumni Al Azhar), bukan orang Kemenag, tapi saya itu merasa miris dengan keadaan seperti sekarang itu," tuturnya.

"Mau sampai kapan? Tahun ini berangkat dengan 1.000, tahun depan 1.000-1.000, sampai 20.000-20.000," tegas dia.

Ia menyebut, oknum yang bermain seperti itu harus bertanggung jawab. Sebab, mereka melakukannya demi kepentingan pribadi.

Dan Anda tidak peduli dengan masalah-masalah itu? "Pertanggungjawabannya di akhirat. Itu kalau keburukan semua, keburukan dan masalah-masalah itu sebabnya adalah pembeludakan yang tidak terkontrol itu, kurang serius," kata dia.

"Penyeleksian yang kurang begitu ketat itu, harusnya kan diperketat. Kalau sudah tahu membeludak seperti ini, diperketat penyeleksiannya standar, pilih kader-kader terbaik pesantren," tutupnya.

kumparan sudah mencoba menghubungi pihak OIAA terkait dugaan ini,, yakni Ketua OIAA TGB Zainul Majdi. Namun hingga berita ini dirilis belum direspons.