Minggu, 16 Februari 2020 (Minggu Sexagesima)

Ikut Tuhan atau Tidak ( Markus 7 : 1-8)

1Pada suatu kali serombongan orang Farisi dan beberapa ahli Taurat dari Yerusalem datang menemui Yesus. 2Mereka melihat, bahwa beberapa orang murid-Nya makan dengan tangan najis, yaitu dengan tangan yang tidak dibasuh. 3Sebab orang-orang Farisi seperti orang-orang Yahudi lainnya tidak makan kalau tidak melakukan pembasuhan tangan lebih dulu, karena mereka berpegang pada adat istiadat nenek moyang mereka; 4dan kalau pulang dari pasar mereka juga tidak makan kalau tidak lebih dahulu membersihkan dirinya. Banyak warisan lain lagi yang mereka pegang, umpamanya hal mencuci cawan, kendi dan perkakas-perkakas tembaga. 5Karena itu orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat itu bertanya kepada-Nya: “Mengapa murid-murid-Mu tidak hidup menurut adat istiadat nenek moyang kita, tetapi makan dengan tangan najis?” 6 Jawab-Nya kepada mereka: “Benarlah nubuat Yesaya tentang kamu, hai orang-orang munafik! Sebab ada tertulis:
Bangsa ini memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya jauh dari pada-Ku. 7Percuma mereka beribadah kepada-Ku, sedangkan ajaran yang mereka ajarkan ialah perintah manusia. 8Perintah Allah kamu abaikan untuk berpegang pada adat istiadat manusia.”

Orang Batak adalah salah satu suku di Indonesia ini yang sangat kental dengan kehidupan adat istiadatnya, sehingga terkadang ketaatan terhadap pesan nenek moyang lebih kentara ketimbang ketaatan terhadap Firman Tuhan. Demikian yang terjadi dalam kehi-dupan orang Israel secara khusus yang diperlihatkan oleh komunitas orang Farisi, dimana mereka lebih memperlihatkan ketaatannya terhadap adat istiadat ketimbang kepada Tuhan.

Orang Farisi adalah sekelompok orang Israel yang sangat kental dengan kehidupan adat istiadat, sehingga mereka sangat tidak senang jika melihat ada orang yang mengabaikan pesan nenek moyang mereka dalam perilaku sehari-hari. Pada saat mereka melihat murid-murid Yesus makan tanpa lebih dahulu membasuh tangan, maka orang Farisi menegurnya dan mempertanyakan hal itu kepada Yesus. Karena itu orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat itu bertanya kepada-Nya: “Mengapa murid-murid-Mu tidak hidup menurut adat istiadat nenek moyang kita, tetapi makan dengan tangan najis?” Yesus menjawab mereka: “Benarlah nubuat Yesaya tentang kamu, hai orang-orang munafik! Sebab ada tertulis: Bangsa ini memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya jauh dari pada-Ku.

Baca Juga  Mengenal Lebih Dekat Batak Mandailing

Tentu Tuhan Yesus bukan alergi dengan adat istiadat, namun sebaiknya adat istiadat itu harus dilakukan dalam rangka menguatkan kita melakukan perintah Tuhan dan bukan sebaliknya. Artinya, adat istiadat itu dapat dilakukan dalam rangka menunjukkan ketaatan kita kepada Tuhan, bukan malah sebaliknya. Jangan pernah bersikap munafik dalam hidup ini, seakan kita adalah orang yang taat akan Firman Tuhan namun sebaliknya kita adalah orang yang lebih suka mendengar suara manusia ketimbang suara Tuhan.

*Yayasan Badan Kejasama Marturia

Share