Menikah di Bali mungkin sudah biasa. Namun menikah dengan pemandangan Danau Toba bisa menjadi impian. Viewnya sangat indah!
Menikah mungkin menjadi impian hampir seluruh pasangan. Lokasi menikah juga kadang bisa dijadikan perdebatan ketika tanggal pernikahan sudah di tentukan.Tentunya kita mendambakan lokasi yang indah sehingga sang mempelai dan undangan dapat menikmati pesta yang diselenggarakan dan tentunya foto yang dihasilkan nanti juga indah. Kali ini saya akan menuliskan tentang pernikahan anti mainstream yang belum lama ini saya hadiri.
Pernikahan salah satu temen dekat saya ini merupakan pernikahan yang saya nantikan dari tahun lalu. Menikah di Bali dengan pemandangan tebing dan laut? Sudah biasa menurut saya. Tetapi pernikahan yang saya hadiri kali ini berbeda dari yang lain. Danau Toba menjadi pilihan pasangan ini sebagai pemandangan pernikahan mereka, mengikat janji suci sehidup semati sampai maut memisahkan.
Tamu undangan yang terbatas hanya berkisar 50-60 orang terdiri hanya keluarga inti dan teman-teman terdekat. Tidak perlu banyak dekorasi yang heboh dalam pernikahan ini, karena dengan latar belakang pemandangannya saja sudah membuat tamu undangan terkesima.
Mulai dari pengerjaan dekorasi, fotografer, Make up Artist, hingga pembuatan baju pengantin semua dilakukan oleh orang-orang terdekat mempelai. Suasana yang relatif dingin pun (karena venue berada di atas bukit) membuat kami undangan yang hadir pun tidak memakai pakaian yang lazim dikenakan pada saat menghadiri undangan pernikahan yang serba rapi. Jaket atau sweater nampaknya menjadi dress-code tamu-tamu undangan yang hadir pada saat itu.
Pernikahannya berlangsung intimate. Baik mempelai dan tamu undangan menikmati makanan,minuman yang di sajikan.Semua acara dilakukan spontanitas. Kami berdansa,bernyanyi tanpa iringan band yang sepertinya sudah wajib di setiap undangan pernikahan. Pesta pernikahan yang penuh kehangatan dan kekeluargaan.
Jika kalian penasaran dengan tempat yang saya ceritakan tadi,tempatnya bernama Sapo Juma. Sapo Juma tepatnya berada di daerah Tongging. Dibutuhkan waktu sekitar 45 menit dari kota Berastagi.
Lokasinya pun tidak begitu jauh dengan Air Terjun Sipiso-piso yang terkenal itu. Sebenarnya Sapo Juma sendiri merupakan tempat camping. Jika tidak membawa tenda, kalian bisa menyewanya disini.Jika kalian tidak bisa tidur di dalam tenda, Sapo Juma juga menyediakan sekitar 10 kamar untuk disewakan.
Bisa dijadikan referensi bagi kalian yang tertarik menikah dengan pemandangan menakjubkan.Atau referensi tempat menghabiskan akhir minggu bersama orang-orang terdekat.
Sumber : Detik.travel