hitabatak.com/Batam – Dalam rangka melestarikan budaya Batak ditengah arus dan pengaruh perkembangan zaman sangat kuat mempengaruhi khususnya generasi muda untuk melupakan nilai nilai budaya Batak, sejumlah masyarakat yang berada di Kota Batak akan menggelar seminar, festival tortor dan pesta budaya Batak.
Rencana pelaksanaan kegiatan akan digelar pada tanggal 6 hingga 7 Juni 2020 mendatang di lapangan SP Batuaji serta telah didukung oleh persaudaraan Jawa, Batak, Tionghoa dan bekerjasama dengan Yayasan Pelestari Kebudayaan Batak (YPKB) Medan serta Sanggar Budaya Batak Jesparago.
Acara tersebut nantinya akan menampilkan pertunjukan tarian kolosoal, teater, puisi serta hiburan lainnya.
Untuk mempersiapkan dan mematangkan acara Panitia terus berupaya, salah satunya dengan melakukan kunjungan serta silaturahmi dengan para anggota DPRD di Kepri dan Kota Batam.
Dilansir dari laman Posmetro, Niko Nixon Situmorang selaku Ketua Panitia Festival Tortor dan Pesta Budaya Batak mengatakan tujuan dari pelaksanaan kegiatan ini untuk memberikan pemahaman nilai-nilai kehidupan dengan berbagai pesan moral dalam budaya Batak, terutama bagi generasi muda saat ini.
“Hal ini juga dalam konteks memahami tantangan budaya Batak terhadap perubahan zaman dan arus modernisasi,” katanya.
Lebih lanjut Niko Nixon menyampaikan, acara ini akan diikuti dari semua kalangan, baik dari para orang tua ataupun anak muda. Tak hanya itu saja, pesta budaya juga akan diikuti dari 6 sub entis Batak di antaranya Toba, Mandailing, Karo, Simalungun, Pakpak dan Angkola.
“Dalam acara ini, kita juga mengundang etnis Melayu, Jawa, Tionghoa, Nias dan beberapa suku lainnya. Bahkan tamu undangan akan mempersembahkan tari dari budaya mereka,” sebutnya.
Dalam kesempatan yang sama, Darwis Siagian selaku Ketua Umum Persatuan Jawa Batak dan Tionghoa sangat mendukung penuh acara tersebut. serta berharap seluruh masyarakat Batak yang berada di Kepri ikut dan ambil bagian dalam mesukseskan acara tersebut hal ini dikarenakan ini sebagai salah satu dari ntuk mewujudkan persaudaraan dari semua etnis.
“Kita warga Batak menjadi tuan rumah. Untuk itu, kita jarus berperan aktif untuk mensukseskan acara ini. Untuk saat ini, kita masih dalam proses pematangan, sehingga acara puncak bisa berjalan lancar,” pungkas Darwis Siagian.