Koalisi Umat Islam Sumut : Wacana Hari Kedaulatan Babi Usik Ketenangan umat Islam

Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi bersama perwakilan aktivis Islam di Masjid Rumah Dinas Gubsu, Jalan Sudirman, Medan (foto : drberita.com)

hitabatak.com/Medan – Pemberantasan virus colera yang menyerang puluhan ribu ternak babi hingga berujung kematian didukung oleh Koalisi Umat Islam Sumatera Utara (KUISU) untuk segera dieksekusi oleh Gubernur Sumut Edy Rahmayadi.

“Maksud dan tujuan pertemuan ini untuk memberikan dukungan ke Gubsu, kita khawatir denagn virus colera babi ini, ya ini harus diberantas, sudah sangat menghawatirkan. Bisa-bisa mewabah kemana-mana, bisa menular ke hewan ternak lainnya dan manusia,” kata Koordinator KUISU Asmu’i Parinduri usai pertemuan di Rumah Dinas Gubsu, Jalan Sudirman, , Selasa 11 Februari 2020.

Lebih lanjut Asmu’i mengatakan, maraknya teror bangkai babi tiga bulan terakhir ini telah membuat masyarakat resah, bukan saja umat Islam akan tetapi juga seluruh masyarakat di Sumut, khususnya Kota Medan.

“Puncaknya ya itu katanya aksi damai ‘Save Babi’ Senin 10 Februari 2020 kemarin di depan Kantor DPRD Sumut, bukan sekedar meyampaikan aspirasi itu, pendemo juga mewacanakan agar 10 Februari sebagai hari kedaulatan babi. Ini yang kita khawatirkan, jelas-jelas ini sangat mengusik ketenangan umat Islam. Sumut ini penduduknya mayoritas umat Islam,” kata Asmu’i.

Sementara itu, Gubernur Sumut Edy Rahmayadi mengapresiasi kehadirian perwakilan KUISU yang mendukung dirinya membuat kebijakan memberantas virus corela babi di Sumatera Utara.

“Terima kasih dukungannya, ternyata masih ada umat Islam yang peduli dan mendukung kebijakan saya ini (memberantas virus colera cabi). Ini bukan soal mau memberantas babi, tetapi soal menjamin kesehatan kita bersama, semua masyarakat Sumut,” kata Edy
Sumber : drberita.com

Editor : Yedija Manullang

Baca Juga  Warga harus makin waspada, total positif Covid-19 capai 488 kasus di Sumut
Share