Tapanuli Utara – Didampingi istri Satika Simamora, didampingi Sekda Indra Sahat Simaremare, Staf Ahli Bupati dan beberapa Pimpinan OPD, Bupati Tapanuli Utara (Taput) Nikson Nababan mengikuti ibadah Kebaktian di Gereja Huria Kristen Indonesia (HKI) Resort Khusus Tarutung Kota, jalan Dr. Ferdinan Lumbantobing-Tarutung pad Minggu (14/06).
Kebaktian dilaksanakan sekitar 1 jam lebih yang dimulai pada pukul 11.00 WIB, pihak Gereja sudah mempersiapkan dan mengatur agar Ibadah tersebut sesuai dengan protokol kesehatan. Sebelum memasuki Gereja setiap jemaat mengantri berjarak, mencuci tangan dan mengukur suhu tubuh serta wajib memakai masker. Pengaturan tempat duduk dengan jarak 2-1-2 dan juga teknis penyerahan Persembahan Jemaat.
Khotbah pada Ibadah yang dihadiri puluhan jemaat ini disampaikan oleh Pdt. Harianto U. Harianja selaku Pendeta Resort Gereja Jemaat khusus HKI Tarutung Kota.
“Terimakasih kepada Bapak Bupati dan Gugus Tugas Covid-19 Tapanuli Utara yang memberikan izin pelaksanaan Ibadah saat ini. Kita semua harus mengikuti protokol kesehatan yang ditentukan oleh Pemerintah sehingga persiapan menjelang ‘New Normal’ berjalan dengan lancar. Kondisi pandemi covid ini tidak boleh membuat kita menjadi apatis, harus tetap semangat berupaya memperjuangkan hidup. Bantuan yang diberikan Pemerintah kepada warga yang membutuhkan harus dipergunakan sesuai dengan kebutuhan serta menjauhkan diri dari ketamakan,” ucap Pendeta diawal khotbahnya dengan Tema ‘Jauhkan Keserakahan’ (Lukas 12:13-21).
Usai nengikuti kebaktian, Bupati mengatakan pemberian ijin pelaksanaan kebaktian di tempat ibadah dilakukan secara bertahap dan sampai saat ini pelaksanaan Ibadah sudah sesui dengan SOP.
“Saya melihat pelaksanaan Ibadah ini sudah sesuai dengan protokol kesehatan, kita harapkan ini tetap dipertahankan dan diikuti oleh gereja lainnya. Kita menilai pelaksanaannya sesuai dengan kesepakatan yang kita buat. Pihak Gereja turut melakukan sosialisasi sebagai kesiapan menjelang New Normal serta telah mengaturkan jadwal ibadah dengan baik agar jemaat tidak membludak,” ujar Nikson Nababan. (*)
