Denny Siregar : Tidak akan ada Jokowi kalau tidak ada Luhut

Presiden Jokowi bersama Menko Luhut Pandjaitan dalam Karnaval Danau Toba, Balige (21/8/2018). (foto @kemaritiman)

Begitu cerita seorang teman waktu kami ngopi bersama. Opung, panggilan LBP, adalah orang yang berjasa membawa Jokowi ke pentas Jakarta waktu itu.

Awalnya perusahaan furniture Jokowi mendapat bantuan permodalan dan jaringan dari perusahaan LBP. Dan melihat gaya kepemimpinan Jokowi, LBP tertarik membawanya ke pentas politik nasional, karena Indonesia sedang krisis kepemimpinan saat itu.

Dan disinilah Jokowi sekarang, menjadi Presiden dua periode, sebagian besar berkat jasa LBP juga.

Kenapa LBP tertarik sama Jokowi ?

Ini mungkin karena dulu Opung dekat dengan Gus Dur. Kepemimpinan Gus Dur membekas dalam hatinya dan ia mencari model pemimpin yang sama. Itu dia temukan dalam diri Jokowi, bahkan lebih lengkap lagi.

LBP bisa disebut “buldozer” Jokowi, mengamankannya dari ganasnya politik nasional yg penuh dengan TRex dan dinosaurus kejam lainnya, mulai dari militer, konglomerat mafia sampai politikus durjana.

Itulah kenapa Jokowi sangat percaya padanya. Selain dia belajar peta politik, Opunglah yang setia padanya ketika dia dihajar dari mana-mana.

Ibaratnya, seandainya semua elit politik mengkhianati Jokowi, opunglah elit terakhir yang akan berdiri menjadi tamengnya. Seperti yang dilakukannya terhadap almarhum Gus Dur..

Dan Jokowi sangat paham kemampuan lobbi dan jaringan LBP yang mendunia. Maka ia menaruhnya pada posisi penting, Menko kemaritiman dan investasi, yang membawahi 6 kementrian, termasuk kementrian perhubungan.

Makanya ketika Menhub Budi Karya istirahat kena Corona, Opung juga yang mengambil alih tugasnya.

Karena luasnya kementrian dibawah koordinasinya lah, maka ia terlihat selalu ada dimana-mana. Dan karena itulah, dia diisukan menjadi “the real Presiden”, bukan Jokowi.

“Kenapa isu Luhut yang lebih berkuasa dari Jokowi berkembang ?” Tanyaku.

Karena dia benteng Jokowi dan para elit tahu itu. Sulit mencari kelemahan Jokowi, serang LBP. Apalagi LBP beragama Kristen, jadinya isu nanti akan ditarik ke arah isu sektarian. Dan ini yang banyak tidak disadari orang-orang.

Baca Juga  Festival Danau Toba 2019 Terancam Terganggu Akibat Virus Hog Cholera

Dan isu ini semakin berkembang karena Opung lebih fokus kerjasama dengan China dalam pengembangan investasi di Indonesia.

Kenapa harus China ? Ya, karena negara yang paling besar beli hasil ekspor kita adalah China, jadi wajar saja diantara dua negara pedagang ada imbal baliknya.

Saya jadi teringat sejarah..

Dalam kisah Islam, kita mengenal Abu Thalib, paman Nabi, yang berjuang di garis depan membela keponakannya.

Meskipun dalam sejarah ia dikafir-kafirkan karena dianggap tidak masuk Islam sampai akhir hayatnya, tetapi sejarah juga mencatat bahwa salah satu momen kesedihan paling dalam bagi Nabi adalah meninggalnya sang paman, pembelanya.

Saya bukan sedang membela LBP apalagi jadi penjilatnya.

Saya hanya berterimakasih padanya, karena tanpa tangan dinginnya, kita mungkin tidak akan pernah mengenal Jokowi. Tidak akan pernah.

Jadi, boleh kita seruput kopinya ?

Denny Siregar : Penulis buku Tuhan dalam Secangkir Kopi

Share