Adat Batak Dalihan Natolu

Suku Batak memiki adat yang sangat kental yang disebut deengan Dalihan Na tolu yaitu “Somba marhula-hula, Manat mardongan tubu dan elek marbaru”. Artinya adalah hormat kepada maha kuasa,atau orang tua / Orang tua istri, mengasihani perempuan/wanita, dan juga hati hati dalam berteman atau bisa disebut yang dekat itu yang bergesekan. bahasa Bataknya “Najonok i do marsiogosan”.

Dikutip dari wikipedia dalihan na tolu  artinya tungku yang berkaki tiga, bukan berkaki empat atau lima.[3] Tungku yang berkaki tiga sangat membutuhkan keseimbangan yang mutlak. Jika satu dari ketiga kaki tersebut rusak, maka tungku tidak dapat digunakan. Kalau kaki lima, jika satu kaki rusak masih dapat digunakan dengan sedikit penyesuaian meletakkan beban, begitu juga dengan tungku berkaki empat.[3] Tetapi untuk tungku berkaki tiga, itu tidak mungkin terjadi. Inilah yang dipilih leluhur suku batak sebagai falsafah hidup dalam tatanan kekerabatan antara sesama yang bersaudara, dengan hulahula dan boru. Perlu keseimbangan yang absolut dalam tatanan hidup antara tiga unsur. Untuk menjaga keseimbangan tersebut kita harus menyadari bahwa semua orang akan pernah menjadi hula-hula, pernah menjadi boru, dan pernah menjadi dongan tubu

Dalihan Natolu menjadi kerangka yang meliputi hubungan-hubungan kerabat darah dan hubungan perkawinan yang mempertalikan satu kelompok.

Baca Juga  Ratna Sarumpaet Akui Tidak Ada Penganiayaan, Hanya Operasi Plastik.
Share